SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Rabu, 20 Februari 2013

6 Mitos & Fakta Seputar Diet Rendah Karbohidrat

Jakarta - Benarkah kabohidrat jadi penyebab utama seseorang menjadi kegemukan sehingga konsumsinya harus dikonsumsi seminimal mungkin? Apakah hanya dengan mengonsumsi protein dan lemak, seseorang bisa langsing seterusnya? Banyak informasi yang beredar seputar pola makan rendah karbohidrat. Tidak sedikit orang yang menjalaninya demi bisa langsing dalam waktu singkat. Tapi Anda perlu waspada dengan informasi yang didapat karena bisa jadi itu hanya mitos. Ketahui dulu mitos dan faktanya sebelum memutuskan, apakah diet karbo jawaban yang tepat untuk Anda?

1. Memangkas Asupan Karbo Bantu Turunkan Berat Badan Jangka Panjang
Memang benar diet rendah karbo akan menurunkan berat badan secara signifikan dalam waktu relatif singkat. Tapi seperti dipaparkan Askmen, berat badan juga akan mudah naik lagi, bahkan lebih dari yang sebelumnya segera setelah Anda kembali mengonsumsi karbohidrat.

Anda bisa saja mengikuti diet rendah karbo seterusnya, tapi karena karbohidrat merupakan komponen penting untuk tubuh manusia, pada akhirnya para pelaku diet pasti akan kembali lagi mengonsumsinya. Selain itu semakin lama seseorang melakukan diet rendah karbo, saat mulai mengonsumsinya lagi tubuh akan semakin mudah menyimpannya sebagai lemak.

2. Rendah Karbo & Tinggi Protein Cara Efektif Turun Berat Badan
Protein berkontribusi untuk membentuk, memelihara dan memulihkan jaringan otot. Sementara karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Ketika tidak ada karbohidrat, tubuh akan mengubah protein menjadi glukosa sebagai energi sehingga cadangan protein dalam tubuh berkurang. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi massa otot tapi juga memperlambat metabolisme tubuh. Artinya, kalori yang terbakar justru lebih sedikit dan berat badan pun naik. Selain itu, berat badan yang berkurang bukanlah lemak melainkan massa otot sehingga tubuh jadi kendur.

3. Karbo & Insulin 'Bekerjasama' Menaikkan Berat Badan
Kebanyakan diet rendah karbohidrat berfokus pada relasi antara karbohidrat dengan insulin. Yaitu hormon yang mentransformasi energi menjadi lemak. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa karbohidrat menyebabkan kinerja insulin kurang efektif dalam mengangkut gula ke dalam sel sehingga kelebihan gula disimpan sebagai lemak.

Meskipun insulin berperan besar dalam penumpukan lemak, tapi fungsinya juga penting dalam menghantarkan glukosa ke otot. Oleh karena itu, pola diet yang sehat seharusnya bertujuan menjaga kestabilan level insulin. Bukan berusaha menekan pelepasannya.

4. Turun Berat Badan Drastis di Awal Diet Itu Sehat
Berat badan Anda memang akan cepat turun begitu berhenti makan karbohidrat. Namun, jika berat badan dan lemak berkurang secara signifikan, level T3 --molekul di kelenjar thyroid yang membantu meregulasi tingkat metabolisme-- juga bisa menurun. Hal ini bisa memperlambat metabolisme, terutama pada orang yang fitnes terlalu keras dan kurang makan. Dalam jangka panjang Anda akan berakhir dengan kekurangan gizi dan apabila kembali makan, bisa lebih cepat gemuk.

5. Protein Nutrisi Terbaik untuk Membangun Otot & Singkirkan Lemak
Massa dan kekencangan otot sangat ditentukan oleh asupan karbohidrat. Diet rendah karbo cenderung membuat otot kurang padat. Jadi jika Anda ingin meningkatkan massa otot, jelas bukan hanya protein yang diperlukan tapi juga jarbohidrat. Tingkat karbohidrat yang terlalu rendah juga akan menjadikan otot kendur dan membuat Anda lelah serta lesu.

6. Anda Boleh Makan Protein Sebebasnya
Daging merah dan berbagai sumber protein lainnya yang dianjurkan dalam diet rendah karbo memiliki lemak yang cukup tinggi. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker dan obesitas. Diet tinggi protein juga mempunyai efek negatif lainnya seperti kerusakan pada ginjal dan osteoporosis. Intinya dalam menjalankan pola makan, Anda harus memenuhi semua kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang tepat. Tidak berlebihan, juga tidak kekurangan.

http://wolipop.detik.com/read/2013/02/15/152756/2171305/849/6-mitos-fakta-seputar-diet-rendah-karbohidrat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar