SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Jumat, 13 Januari 2017

Wanita, Ini Tujuh Makanan Pencegah Kanker Payudara



VIVA.co.id - Penderita kanker tidak terbatas pada jenis kelamin atau pun usia. Penyebab kanker rata-rata karena faktor genetik, karsinogen, dan juga gaya hidup.
Faktor terakhir, alias gaya hidup, dianggap berpengaruh besar sebagai penyebab kanker.
Banyak yang percaya bahwa membiasakan hidup sehat mampu mengurangi resiko terkena kanker. Beberapa makanan seperti minyak ikan dipercaya dapat mencegah timbulnya kanker. 
Berikut ini tujuh jenis makanan yang membantu melawan kanker payudara seperti dilansir dari laman Daily Mail:
Sayuran cruciferous
Sayuran yang masuk dalam kelompok ini terkenal akan kandungan glucosinolate, yaitu kandungan kimia belerang yang menyebabkan timbulnya rasa pahit dan aroma kuat dari sayuran keluarga cruciferous. Kandungan kimia yang dihasilkan bisa membantu mencegah resiko kanker. Sayuran yang masuk dalam kelompok ini adalah bawang putih, bawang bombay, kubis. 
Sayuran berdaun hijau
Lutein dan Zeaxanthin yang ditemukan pada sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kol membantu mencegah resiko kanker payudara.
Tomat
Tara Whyand, ahli onkologi dan diet menjelaskan bahwa mengkonsumsi buah seperti tomat yang kaya akan lycopene bisa membantu mengurangi resiko kanker. 
Buah dan sayuran
Buah dan sayuran kaya akan vitamin dan antioksidan, seperti vitamin C,E, dan folat. Cobalah untuk tetap mengkonsumsi buah dan sayuran minimal 400gram per hari.
Ikan 
Hasil studi menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi asam lemak tak jenuh ganda dari ikan seperti salmon dan tuna beresiko lebih sedikit terkena kanker. 
Minyak zaitun
Minyak zaitun kaya akan antioksidan dan phytonutrients. Antioksidan terkenal mengurangi oksidasi dalam tubuh yang bisa menyebabkan radikal bebas pemicu kanker. 
Kedelai
Ragam olahan kedelai seperti kacang edamame, tofu, miso, susu kedelai kaya akan fitoestrogen. Institut Kanker Nasional di Amerika Serikat menemukan bahwa wanita dengan diet kaya soya beresiko lebih sedikit terkena kanker payudara jika dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet rendah soya.

http://life.viva.co.id/news/read/683466-wanita--ini-tujuh-makanan-pencegah-kanker-payudara

Enam Aktivitas ini Perbesar Risiko Diabetes



VIVA.co.id – Penyebab tingginya penderita diabetes pada masyarakat perkotaan, dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat. Jam kerja yang padat, aktivitas tinggi, seringkali menjadikan makanan instan sebagai pilihan satu-satunya yang praktis untuk dikonsumsi.
Selain itu, kurang berolahraga, bekerja hingga larut malam, tingginya asupan lemak, membuat stres menjadi tak terbendung.
Meski demikian, ada beberapa aktivitas yang mampu picu risiko diabetes jika dilakukan secara terus menerus. Berikut ini beberapa aktivitasnya, seperti dilansir dari laman Indiatoday.
Konsumsi karbohidrat olahan
Sederhananya, karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, atau kentang goreng beku, tidak baik bagi tubuh karena memicu penumpukan lemak.
"karbohidrat olahan merangsang tubuh Anda untuk memproduksi lebih banyak insulin. hal ini menyebabkan lonjakan insulin dalam tubuh. Mereka  diserap dengan mudah, dan membuat Anda merasa lapar setelah mengkonsumsi mereka. Akibatnya, makan lebih banyak, demikian Dr Ambrish Mithal, Direktur Medanta Medicity.
Duduk sepanjang hari
Sebagian besar dari masyarakat dunia menghabiskan waktu hidupnya dengan duduk seharian. Mulai dari duduk di kendaraan, saat bekerja, sampai pada saat istirahat dan menonton tv di rumah. Hal ini membuat kurangnya aktivitas gerak. Menurut dr Mithal kurangnya aktivitas fisik adalah alasan terbesar di balik banyak gangguan gaya hidup seperti diabetes, tiroid, penyakit jantung.
Bekerja larut malam
Menurut dr Mithal, kurang tidur adalah salah satu keluhan umum yang paling banyak ditemui dari para profesional muda. kebanyakan dari mereka menghabiskan malam dengan bekerja atau menghabiskannya dengan ponsel pintarnya. Dia menjelaskan bahwa bekerja larut malam ialah salah satu gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko diabetes, karena saat terbangun malam hari, banyak orang yang kemudian mengonsumsi banyak makanan.
Stres
Stres memang tidak secara langsung terkait dengan diabetes tetapi dianggap sebagai faktor penyumbang. Ketika stres, tubuh melepaskan hormon stres yang disebut 'kortisol', yang bertentangan dengan aktivitas insulin. Hormon stres membuat gula darah naik. Jadi, Anda mungkin perlu lebih banyak insulin atau obat untuk mengendalikan itu. Selain itu, ketika stres, Anda lebih sering mengonsumsi junk food dan akan makan lebih banyak
Melewatkan sarapan
Beraktivitas dan melewatkan sarapan ialah rutinitas hampir seluruh pekerja kantoran. Banyak orang seringkali beranggapan bahwa sarapan adalah aktivtias yang membuang waktu. Padahal mereka yang melewatkan sarapan lebih mungkin untuk mengonsumsi lebih banyak kalori dan makanan berlemak siang hari
Makan larut malam
Setelah bekerja seharian, makan malam menjadi aktivitas santai sambil melepas lelah. Penelitian menyebutkan bahwa 50 persen dari kalori kita berasal dari makan malam. Hal itu akibat minimnya aktivitas fisik yang dilakukan tubuh pada malam hari. Selain itu tubuh juga tidak memiliki waktu yang cukup dan optimal untuk mencerna makanan.

http://life.viva.co.id/news/read/870205-enam-aktivitas-ini-perbesar-risiko-diabetes

11 Makanan Ini Bantu Cegah Penyakit Diabetes



VIVA.co.id – Diabetes sering dijuluki sebagai ‘pembunuh diam-diam’. Itu bukan tanpa alasan. Setiap tahun, semakin banyak orang yang menderita penyakit metabolik yang satu ini.
Kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, gaya hidup yang buruk dan asupan makanan tinggi kalori, gula serta lemak adalah penyebab semakin meningkatnya angka penderita diabetes di seluruh dunia dewasa ini.
Selain mengubah gaya hidup dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk Anda, ada sejumlah makanan yang mampu membantu mencegah penyakit diabetes. Berikut ini di antaranya, seperti dilansir dari laman Times of India.
Buah-buahan
Salah satu menu yang wajib dimasukkan ke dalam menu harian Anda adalah buah-buahan. Para penderita diabetes bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung karbohidrat, vitamin, mineral dan serat, seperti apel, pir, beri, pepaya dan persik.
Sayuran
Perbanyak pula makan sayuran. Usahakan setiap makan, Anda selalu menyertakan sayuran di piring makanan Anda. Disarankan untuk memilih sayuran jenis kacang-kacangan karena rendah lemak, namun sangat tinggi serat.
Roti gandum
Khusus buat Anda yang menderita diabetes, harus menjauh dari roti tawar yang biasa dijual di toko. Sebagai penggantinya, pilihlah roti gandum yang justru kandungannya lebih sehat dan kaya serat.
Kacang-kacangan
Ada beberapa jenis kacang yang bagus dan sangat direkomendasikan untuk penderita diabetes, seperti kenari dan almond. Konsumsi kacang-kacangan tersebut secara rutin agar hidup menjadi jauh lebih sehat.
Stroberi
Tak ada alasan untuk tidak mengonsumsi stroberi secara rutin. Para peneliti juga mengatakan bahwa mengonsumsi stroberi membantu mengaktifkan protein dalam tubuh yang bermanfaat mengurangi kolesterol jahat dan lemak dalam darah. Sebagai informasi, keduanya memainkan peran yang penting dalam perkembangan penyakit diabetes.
Sebuah studi yang pernah dilakukan pada tikus juga menemukan bahwa mengonsumsi stroberi bermanfaat dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Apel
Antosianin, senyawa yang banyak ditemukan di dalam apel ampuh membantu mengatur kadar gula darah.
Bayam
Bayam kaya akan banyak nutrisi yang membuatnya menjadi sayuran yang sangat menyehatkan. Sebuah studi di Inggris menunjukkan bahwa mengonsumsi bayam setiap hari mengurangi risiko diabetes sebesar 14 persen.
Keju dan yoghurt
Keju dan yoghurt rendah lemak juga akan membantu menjauhkan Anda dari diabetes. Para ahli percaya bahwa bakteri sehat yang ditemukan di dalam produk olahan susu fermentasi memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan mencegah diabetes.
Red wine
Resveratrol, senyawa dalam red wine ternyata mampu membantu meningkatkan fungsi gula darah dengan mengatur hormon insulin. Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya dengan bebas. Asupan moderat adalah kuncinya.
Kayu manis
Kayu manis memiliki begitu banyak manfaat kesehatan. Rempah satu ini membantu menurunkan glukosa darah puasa, menurunkan kadar trigliserida, kolesterol jahat dan mampu meningkatkan sensitivitas insulin.
Kunyit
Sejumlah studi mengklaim bahwa kurkumin, senyawa yang ditemukan di dalam kunyit mampu mencegah atau menunda diabetes. Hingga kini masih terus dilakukan studi lebih lanjut mengenai manfaat jangka panjang kunyit dalam upaya pencegahan diabetes.
http://life.viva.co.id/news/read/870109-11-makanan-ini-bantu-cegah-penyakit-diabetes

Kenali Tujuh Pemicu Diabetes Tipe 2



VIVA.co.id – Diabetes telah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Sekitar 150 juta penduduk di seluruh dunia menderita penyakit yang kemudian memicu komplikasi penyakit lain, seperti jantung dan stroke.
Menurut sebuah penelitian berskala internasional, jika belum ada pengobatan yang tepat, jumlah penderita diabetes akan meningkat 50 persen pada 2025.
Sebagian besar penderita diabetes dengan diabetes tipe 2 didapat dari faktor keturunan maupun gaya hidup. Umumnya, diabetes tipe 2 terjadi akibat kelenjar pankreas tidak memproduksi kecukupan hormon insulin. Penyebab lainnya, tubuh tidak mengenali dan menggunakan insulin secara tepat.
Bahaya diabetes bisa mengintai siapa saja. Terlebih, dengan pergeseran gaya hidup yang menganut pola nutrisi kurang baik serta tidak aktif bergerak. Untuk itu, kenali faktor risiko diabetes tipe 2 berikut ini, dikutip dari laman Prevention.
Riwayat keluarga
Keturunan merupakan salah satu faktor risiko diabetes. Itulah sebabnya, mereka yang sudah memiliki keturunan diabetes wajib menjaga pola makan dan menghindari kebiasaan buruk.
Berat badan
Berat badan bertambah salah satunya dipengaruhi oleh lemak di tubuh. Semakin banyak lemak yang Anda miliki, semakin resisten tubuh terhadap insulin dan hormon leptin saat sedang dalam kondisi lapar.
Gaya hidup
Duduk dalam jangka waktu lama, dapat meningkatkan peluang mengidap diabetes. Hal ini diyakini karena otot-otot yang tidak bekerja dapat memicu diabetes terjadi.
Ras
Beberapa ras memang sangat rentan terhadap diabetes dibanding ras lainnya. Mereka yang rentan, salah satunya ras Asia, di mana terjadi peningkatan risiko diabetes pada tubuh.
Usia
Di usia 45 tahun, risiko berkembangnya diabetes menjadi lebih tinggi. Di usia ini, pola makan Anda cenderung tinggi gula namun bergerak sangat sedikit.
Kebiasaan di lingkungan
Tidak salah memang jika Anda cenderung mengalami gaya hidup kurang baik karena pengaruh lingkungan. Hal ini mampu memicu tubuh alami kelebihan berat badan yang berakhir pada perkembangan diabetes di tubuh. Kebiasaan buruk tersebut salah satunya mengonsumsi alkohol. Menurut sejumlah studi, alkohol justru mengandung banyak gula dan kalori.
Riwayat stroke
Ternyata, stroke memiliki kaitan erat dengan diabetes. Mereka yang sempat menderita stroke, secara otomatis akan memiliki risiko mengidap diabetes yang lebih tinggi.

http://life.viva.co.id/news/read/870101-kenali-tujuh-pemicu-diabetes-tipe-2

Kenali Diabetes Tipe Basah dan Kering



VIVA.co.id – Menjadi penyakit kardiovaskular yang paling banyak diderita negara berpenghasilan tinggi, diabetes seakan menjadi momok menakutkan bagi setiap orang. Salah satu selebriti personel project pop, Muhammad Fachroni alias Oon, hari ini 13 januari 2017 meninggal dunia setelah mengidap diabetes tipe II.
Diabetes atau kencing manis memang digolongkan menjadi dua tipe, yaitu tipe kering dan tipe basah.
Sebenarnya tidak ada penggolongan diabetest ini menjadi tipe kering dan basah. Istilah tersebut merupakan istilah yang sering beredar di masyarakat. Namun dalam medis, dibetes ini dikenal dengan diabetes tipe I (bagi diabetes kering) dan tipe II (bagi diabetes basah).
Dilansir WebMD, Diabetes tipe I yang lebih jarang terjadi akibat kerusakan pada pankreas (penghasil insulin). Sedangkan diabetes tipe 2, tipe yang sering terjadi (80%), terjadi akibat berkurangnya produksi insulin atau sel-sel tubuh menjadi kurang peka (resistensi) terhadap insulin
Istilah diabetes kering digunakan bagi penderita Diabetes tanpa luka ataupun infeksi. Istilah tersebut digunakan untuk penderita Diabetes dengan kadar gula darah yang terkontrol, tidak tinggi, sehingga meskipun terjadi luka, luka akan lebih mudah ditangani dan lebih cepat sembuh.
Sedangkan tipe basah digunakan pada penderita diabetes yang memiliki komplikasi berupa luka yang sulit sembuh. Pada penderita yang tidak konsumsi obat, kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik dan cenderung selalu tinggi, kemudian mengalami luka, maka luka akan cenderung sulit sembuh dan jika tidak ditangani akan terus berlanjut menjadi lebih parah.
Tidak ada perbedaan bahwa seseorang dikatakan tipe kering dan orang yang lain memiliki tipe yang basah. Terjadinya luka merupakan hal yang wajar pada manusia. Namun, pada penderita Diabetes, terutama yang kadar gula darahnya tinggi dan tidak terkontrol, luka menjadi sulit sembuh.
Luka membutuhkan waktu lebih lama dan perawatan lebih pada orang dengan diabetes, karena luka yang tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut menjadi infeksi yang kemudian berlanjut menjadi ganrene atau kematian jaringan. Ini berakibat perlunya tindakan amputasi.

http://life.viva.co.id/news/read/870148-kenali-diabetes-tipe-basah-dan-kering