SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Selasa, 14 November 2017

Pagi atau Malam? Ini Waktu Bercinta yang Tepat Sesuai Umur Anda

Jakarta - Usia ternyata menentukan bagaimana Anda memilih waktu yang tepat untuk bercinta. Setidaknya demikian menurut pakar seks dari Universitas Oxford, Dr. Paul Kelley.

Berikut saran Paul mengenai waktu berhubungan seks sesuai ritme sirkadian tubuh (siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup), sesuai usia Anda:

Usia 20-an
Menurut Dr. Kelley, saat usia 20-an, libido bisa muncul kapan saja. Keinginan bercinta tersebut dapat datang di pagi, siang, sore hingga malam hari. Namun Dr. Kelley mengatakan, ketika usia 20-an ini, energi paling besar muncul di sore hari. Jadi kenapa tidak memanfaatkan energi tersebut untuk bercinta yaitu saat waktu menunjukkan pukul 03.00 sore.

Usia 30-an
Ketika usia mencapai 30-an, waktu terbaik untuk bercinta adalah setelah Anda bangun lebih siang di akhir pekan. Bangun tidur pada pukul 08.00, tubuh pada waktu tersebut juga siap mendapat stimulasi seks. Menurut Dr. Kelley, sinar matahari pagi meningkatkan jumlah testosterone dalam tubuh, karena menstimulasi hypothalamus (bagian dari otak yang mengatur hormon). Ketika level testosterone ini naik, gairah pun meningkat.

Usia 40-an
Memasuki usia 40-an, beberapa orang kesulitan untuk tertidur di malam hari. Dr. Kelley melihat seks bisa menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan tidur tersebut. Bercinta pada pukul 22.20, bisa membuat tubuh relaks karena hormon oksitosin yang diproduksi saat bercinta. Saat tubuh relaks, rasa ngantuk pun akan mudah datang.

Usia 50-an
Waktu bercinta terbaik di usia 50-an, tidak berbeda dengan ketika seseorang mencapai usia 40-an. Bercinta pada pukul 22.00, menurut Dr. Kelley adalah waktu paling ideal. Setelah bercinta, tidur pun akan lebih nyenyak. "Pastikan kamar dalam keadaan gelap dan tidak panas untuk mendapatkan tidur yang berkualitas," ujar sang pakar, seperti dikutip Mail Online.

Usia 60-an
Jika saat usia 40-an dan 50-an, waktu bercinta ideal adalah setelah pukul 22.00, hal berbeda terjadi saat Anda sudah berusia 60-an. Saat yang tepat untuk seks adalah pada pukul 20.00. Kenapa justru lebih sore dibandingkan saat usia 50-an? Menurut Dr. Kelley hal itu sesuai dengan ritme sirkadian tubuh. Ketika usia sudah di atas 60, waktu makan malam pun menjadi lebih sore yaitu pukul 18.00. 

Pertambahan usia membuat tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna. Oleh karena itulah makan malam lebih cepat sebelum pukul 19.00, sebaiknya dilakukan ketika usia sudah 60-an. Setelah makan malam, beri tubuh waktu untuk mencerna dengan melakukan kegiatan santai seperti menonton televisi. Dua jam setelah makan, barulah Anda bisa bercinta dengan pasangan

https://wolipop.detik.com/read/2017/09/13/192109/3641796/227/pagi-atau-malam-ini-waktu-bercinta-yang-tepat-sesuai-umur-anda#_=_

Ini yang Terjadi Jika Salah Konsumsi Antibiotik

Jakarta, Pemahaman masyarakat mengenai antibiotik nampaknya tidak semua benar. Apalagi pemahaman yang menganggap sakit apapun harus mengonsumsi antibiotik, itu keliru.

Antibiotik digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh adanya bakteri. Hanya infeksi bakterilah yang membutuhkan peran antibiotik.

Apa yang akan terjadi jika antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi selain bakteri? Direktur Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Drs Nurul Falah Edi Pariang, Apt mengatakan bahwa akan terjadi resistensi antimikroba.

Yaitu kondisi di mana kemampuan mikroorganisme atau mikroba jahat seperti bakteri dan virus meningkat mengalahkan kemampuan antimikroba seperti antivirus, antimalaria, dan antimikroba lainnya.

"Resistensi antimikroba di rumah sakit Indonesia sebanyak 49-84 persen, menurut dr Parathon Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA). Salah satunya akibat dari penggunaan antibiotik yang tidak benar di masyarakat, baik dosis, cara penggunaan, dan kepatuhannya," jelas Nurul dalam press conference Peningkatan Pelayanan Kefarmasian dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba di Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan RI, Selasa (14/11/2017).

Maka dari itu, Sekertaris Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), Mariatul Qibtiyah, SSi, Apt, SpFRS menganjurkan adanya pemeriksaan darah lengkap dan mikrobiologi sebelum pemberian antibiotik.

"Mekanisme resistensi itu terjadi secara alamiah. Jadi kalau penggunaannya rasional, bijak, benar, sewaktu-waktu bisa resisten tapi agak lama jangkanya. Kalau menggunakan yang enggak jelas infeksinya, dosisnya, biasanya lebih cepat bisa lima bulan sudah resistensi," tegasnya kepada detikHealth usai acara yang sama.

Untuk mencegah dan mengendalikan meningkatnya resistensi antimikroba ini, masyarakat harus memahami penggunaan antibiotik ini dan menggunakannya secara baik dan bijak.

https://health.detik.com/read/2017/11/15/064826/3727335/763/ini-yang-terjadi-jika-salah-konsumsi-antibiotik?l991101755

Banyak Minum Alkohol Turunkan Kualitas Sperma

Jakarta, Pada umumnya wanita dilarang memiliki kebiasaan tak sehat seperti merokok atau mengonsumsi alkohol sebab mereka memiliki kodrat untuk mengandung. Namun ternyata pria pun dilarang melakukannya jika ingin punya keturunan.

Hal ini dibuktikan dalam lewat penelitian pada hewan dan manusia. Studi pada tikus menunjukkan bahwa satu dosis ethanol (salah satu komposisi dari minuman beralkohol) yang masuk ke dalam perut tikus dapat memicu kerusakan pada testis yang berakibat pada kerusakan sel-sel yang berperan penting dalam pembentukan sperma.

Percobaan lain di mana tikus jantan diberi alkohol selama 10 pekan menunjukkan bahwa konsentrasi sperma mereka menurun, begitu pula dengan kemampuan 'renang' sperma mereka. Bahkan tak ada satupun tikus yang berhasil membuahi betinanya.

Sebagai pembanding, studi terbaru yang dilakukan terhadap 1.221 pria muda asal Swedia (usia 18-28 tahun. Makin banyak alkohol yang dikonsumsi partisipan dalam sepekan, makin besar pula penurunan konsentrasi, jumlah dan motilitas (kemampuan gerak) sperma mereka.

Bahkan kaitan ini terlihat pada mereka yang hanya meminum sedikitnya lima gelas alkohol dalam sepekan, kendati efek paling buruk terlihat pada mereka yang biasanya meminum lebih dari 25 gelas perminggunya. Demikian seperti dikutip dari ABC Australia.

Ironisnya, studi terbatas menyebut pola konsumsi alkohol pada para ayah akan berdampak langsung pada tumbuh kembang anaknya, semisal penurunan pada kemampuan belajar dan perilakunya.

Peneliti belum memahami pasti bagaimana alkohol berdampak terhadap perkembangan sperma, namun diduga alkohol dapat mengubah susunan genetik sperma yang berujung pada perubahan komposisi molekuler saat berlangsungnya pembentukan embrio. Kelak ini berpotensi mengganggu kesehatan si anak.

Sejumlah kondisi pada anak yang dikaitkan dengan konsumsi alkohol ayahnya antara lain leukemia, gangguan jantung, mikrosefali dan penurunan kognitif ringan hingga sedang.

Riset lain menyebut wanita yang pasangannya mengonsumsi 10 gelas alkohol atau lebih dalam sepekan memiliki risiko keguguran hingga 2-5 kali lebih tinggi.

"Yang sudah pasti tidak baik untuk sperma adalah alkohol, begitu juga kebiasaan merokok. Dua hal ini mengandung radikal bebas yang bisa merusak sperma dan membuat fungsinya mengalami penurunan," jelas dr Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd, spesialis andrologi Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RS AL Dr Ramelan, Surabaya, kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, alkohol juga bisa menghasilkan racun ke liver yang pada akhirnya akan menaikkan produksi protein sexual hormone binding globulin (SHBG) meningkat.

Peningkatan SHBG ini, lanjut dr Johannes, akan mengikat hormon testosteron, sehingga akhirnya jumlah hormon testosteron yang bebas akan menurun. Padahal hormon ini sangat diperlukan sel-sel tubuh untuk membentuk sperma. 

https://health.detik.com/read/2017/11/15/085651/3727447/763/banyak-minum-alkohol-turunkan-kualitas-sperma?l992205755

Sarapan Terburu-buru Dampaknya Buruk Bagi Jantung

Jakarta, Karena takut terlambat, sebagian orang memakan sarapannya dalam keadaan terburu-buru. Padahal studi menunjukkan jika hal ini menjadi kebiasaan, bisa-bisa yang bersangkutan mengalami kegemukan hingga penyakit jantung lho.

Apa hubungannya makan cepat dengan kegemukan? Studi dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang berusia paruh baya selama lima tahun di Jepang. Kesemua partisipan dilaporkan sehat dan tugas mereka hanyalah mengkategorikan kebiasaan makannya, apakah tergolong cepat, normal atau lambat.

Di akhir studi, peneliti melihat mereka yang makan cepat berpeluang 5,5 kali lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik dibanding yang makannya perlahan-lahan.

Sindrom metabolik merupakan serangkaian kondisi kesehatan yang terdiri atas obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi dan kolesterol, yang menjadi faktor risiko dari penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung.

Perbandingannya, mereka yang makan cepat berpeluang sebesar 11,6 persen untuk mengalami sindrom metabolik; sedangkan mereka yang makan dengan kecepatan normal hanya berpeluang sebesar 6,5 persen untuk mengalami risiko serupa. 

Tetapi yang paling diuntungkan adalah mereka yang makannya lambat sebab peluangnya terkena sindrom hanya sebanyak 2,3 persen.

"Orang yang makannya sangat cepat tidak memberi kesempatan pada tubuh mereka untuk menyadari jika dirinya sudah kenyang, sehingga mereka terdorong untuk makan lebih banyak," jelas peneliti, Dr Takayuki Yamaji dari Hiroshima University seperti dilaporkan The Telegraph.

Penjelasan biologisnya, mereka yang makan cepat mengalami fluktuasi atau naik turunnya glukosa yang lebih besar, dan kondisi ini bisa memicu resistensi insulin. Padahal ketika resistensi ini terjadi, tubuh semakin tak mengetahui kapan terasa kenyang dan harus berhenti makan.

Dalam studi lain yang dilakukan North Carolina State University dikemukakan 'mindful eating' atau makan pelan-pelan membantu seseorang menurunkan berat badannya, bahkan pada kasus tertentu bisa lebih cepat dari penggunaan diet tertentu. 

Peneliti mencatat, orang dengan kelebihan berat badan yang menjalani 'mindful eating' atau makan pelan-pelan kehilangan bobot sebanyak 1,9 kg dalam kurun 15 pekan. Bahkan setelah enam bulan berhenti ikut percobaan, partisipan program ini tetap mengalami penurunan bobot, bahkan lebih banyak.

Namun peringatan ini tak hanya berlaku untuk mereka yang hobi makan cepat, tetapi juga merujuk pada mereka yang suka 'nyambi' saat makan semisal menonton televisi, tidak makan di atas meja atau makan sambil bermain ponsel.

https://health.detik.com/read/2017/11/15/073231/3727352/763/sarapan-terburu-buru-dampaknya-buruk-bagi-jantung?l991101755

Punya Kolesterol Tinggi? Hindari 5 Makanan Lezat Ini

Jakarta - Sumber makanan berkolesterol jahat harus dihindari oleh mereka yang telah memiliki kolesterol tinggi. Mereka di antaranya kita kenal sebagai makanan lezat.

Kolesterol yang dibutuhkan tubuh yaitu sekira 300 gram setiap hari dan kurang 200 gram jika Anda sudah alami masalah kolesterol. Kolesterol baik (HDL), terutama, adalah yang ramah untuk dikonsumsi. Sebaliknya, kolesterol jahat (LDL) yang terkandung dalam lima makanan berikut baiknya Anda hindari.

KerangKerang menjadi pantang untuk dinikmati jika Anda sudah memiliki kolesterol tinggi. Meski enak, makanan laut ini mengandung kolesterol tinggi, apalagi jika diolah dengan mentega yang bisa menambah kandungna kolesterol. Selain kerang-kerangan, lobster dan udang baiknya juga dihindari.

Daging merahDaging dengan kandungan lemak hewan jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Jika tetap ingin mengonsumsi daging, pilihlah daging tanpa kulit seperti dada ayam atau daging ikan. Jika Anda memilih daging beku, disarankan sebaiknya untuk membeli yang bebas lemak.
MentegaMentega sering digunakan untuk menambah cita rasa masakan hingga menjadi lebih lezat dan gurih. Sayangnya, kandungan lemak trans dan juga sodium yang tinggi dalam mentega olahan bisa meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Minyak kelapaSudah terkena kolesterol masih memasak dengan minyak kelapa? Baiknya dipikir lagi. Makanan yang dimasak dengan minyak dan krim kelapa harus dikonsumsi dalam batas yang aman, mengingat kandungan lemak jenuh yang tinggi di dalamnya yang bisa membuat level kolesterol menjadi tinggi.
Es krimHmmm, siapa yang menolak kalau diberi es krim--terutama saat sedang panas-panasnya. Makanan penutup yang berasal dari susu ini baiknya dihindari orang yang mempunyai kolesterol tinggi. Pasalnya, es krim biasanya dibuat menggunakan susu tinggi lemak. Bahkan banyak juga yang mengganti bahan-bahan tersebut dengan minyak sayur terhidrogenasi yang pada akhirnya meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
https://health.detik.com/read/2017/11/08/155641/3718781/763/6/punya-kolesterol-tinggi-hindari-5-makanan-lezat-ini

Cegah Maag Saat Diet Turunkan Berat Badan

Jakarta, Memiliki tubuh ideal adalah sebuah keinginan setiap orang. Nah, cara yang bisa dilakukan salah satunya yaitu dengan diet. Namun, kenyataannya diet tersebut tidak bebas dilakukan oleh siapa saja. Contoh pada orang yang menderita sakit maag dan ingin menjalankan program diet, terkadang didera oleh kekhawatiran bahwa diet akan bikin maag kambuh.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Muhammad Anshory, SpPD atau yang akrab disapa dr Anshory, mengatakan bahwa kebanyakan orang yang tengah diet kerap melakukan kesalahan yakni tidak makan. Padahal, yang seharusnya dilakukan dalam penurunan berat badan adalah pengaturan makan sambil berkonsultasi dengan ahli gizi, berapa kalori yang harus dimakan per hari.

"Intinya adalah kalori yang dimakan harus lebih kecil daripada kalori yang dikeluarkan (dalam bentuk aktivitas harian, olahraga, dan lain-lain," ungkap dr Anshory saat dihubungi detikHealth.

Selanjutnya, dr Anshory menjelaskan soal makanan yang boleh dan dianjurkan pada orang dengan penyakit maag, antara lain makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sereal, sayuran dan makanan rendah lemak seperti ikan dan ayam.

"Makanan yang tidak asam (sayuran), minuman yang tidak bersoda dan tanpa kafein, probiotik seperti yoghurt," tambah dr Anshory.

Nah, untuk makanan yang sebaiknya dihindari pada orang dengan penyakit maag, imbuh dr Anshory adalah makanan yang tinggi kandungan lemak, alkohol, kopi, makanan asam seperti tomat, buah-buahan yang asam, jus buah, gorengan, minuman bersoda, makanan pedas, dan makanan tertentu yang memicu munculnya sakit maag yang bisa berbeda pada tiap orang.

https://health.detik.com/read/2017/11/14/125402/3726299/1410/cegah-mag-saat-diet-turunkan-berat-badan?l882209755