SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Kamis, 11 September 2014

Ketahui Lima Cara Terhindar dari Demensia

VIVAlife - Demensia, termasuk alzheimer adalah salah satu tantangan kesehatan global yang kini dihadapi masyarakat dunia. Sebanyak 35 juta orang di dunia menderita alzheimer, dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada tahun 2030. Dan tiga kali lipat sampai 115 juta orang pada 2050.

"Semua orang berisiko menderita alzheimer. Penyakit ini memang belum ada obatnya, namun kita dapat mengurangi faktor risikonya agar kemungkinan menderita penyakit ini semakin sedikit," ujar Dr Yuda Turana, pakar neurologi Universitas Atmajaya pada diskusi dan konferensi pers bertajuk "Demensia: Bisakah Kita Kurangi Bahayanya?" di Erasmus Huis, Jakarta, baru-baru ini.

Sejak tahun 1994, September telah ditetapkan sebagai Bulan Alzheimer Dunia. Sebuah kampanye internasional untuk meningkatkan kepedulian terhadap salah satu kasus demensia yang paling umum.

Sedangkan Hari Alzheimer Sedunia telah ditetapkan pada tanggal 21 September. Untuk itu, ada baiknya Anda mengetahui beberapa cara mengurangi faktor risiko alzheimer agar terhindar dari penyakit ini.

1. Jaga kesehatan jantung

Merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan obesitas adalah beberapa hal yang mampu merusak pembuluh darah tubuh, termasuk pembuluh darah di otak. Seluruhnya juga mampu meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sejumlah studi yang pernah dilakukan telah menunjukkan bahwa kondisi-kondisi tadi mampu meningkatkan risiko mengidap demensia di usia lanjut. Masalah-masalah ini dapat dihindari dengan gaya hidup sehat.

2. Aktif secara fisik

Aktivitas fisik dan olahraga setidaknya selama 150 menit dalam seminggu dapat membantu mengontrol tekanan darah dan berat badan Anda. Tak hanya itu, olahraga juga dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2, serta beberapa jenis kanker. Menurut studi yang pernah dilakukan, terdapat bukti bahwa rutin melakukan aktivitas fisik mampu menurunkan risiko mengidap demensia.

3. Diet seimbang

Makanan adalah bahan bakar bagi otak dan tubuh. Anda dapat membantu otak dan tubuh untuk terus berfungsi secara sehat dengan pola makan atau diet sehat mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi seimbang.

Salah satu studi pernah menyebutkan bahwa diet Mediterania yang kaya akan sereal, buah-buahan, ikan, kacang-kacangan dan sayur-sayuran dapat membantu menurunkan risiko demensia. Walaupun begitu, dibutuhkan studi lebih lanjut mengenai makanan spesifik yang dapat menghindarkan Anda dari demensia. Tetapi, perlu diketahui bahwa mengkonsumsi processed foods dan makanan tinggi lemak yang kaya akan lemak jenuh, gula serta garam diasosiasikan dengan risiko menderita penyakit jantung yang lebih tinggi sehingga lebih tinggi pula kemungkinannya mengidap demensia di usia tua.

4. Rutin melatih otak

Melatih otak dengan berbagai aktivitas baru dapat membantu menciptakan sel-sel otak baru dan memperkuat hubungan antara keseluruhan sel-sel tadi. Para ahli telah menunjukkkan bahwa melatih otak dengan mempelajari bahasa dan kegiatan baru dapat menangkal efek buruk penyakit alzheimer dan berbagai patologi demensia lainnya.

5. Perbanyak aktivitas sosial

Aktivitas sosial ternyata memiliki beberapa manfaat positif bagi kesehatan otak, karena mampu menstimulasi otak Anda sehingga menurunkan risiko menderita demensia dan depresi. Coba untuk meluangkan waktu bersama teman dan keluarga Anda. Selain itu, Anda juga dapat mengkombinasikan aktivitas dengan latihan fisik serta mental seperti melakukan olahraga atau hobi tertentu.

http://life.viva.co.id/news/read/537478-ketahui-lima-cara-terhindar-dari-demensia

Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

VIVAlife - Semakin tua, menjadi pikun ternyata bukanlah hal yang normal. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Yuda Turana, pakar neurologi Universitas Atmajaya. Menurutnya, pikun atau demensia yang umumnya adalah kasus penyakit Alzheimer adalah sebuah gangguan otak yang terjadi menahun dan hingga saat ini belum ditemukan obatnya.

Tahukah Anda bahwa rokok ternyata dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap demensia?

"Menurut penelitian terbaru yang dilakukan WHO, perokok memiliki risiko 45 persen lebih tinggi terserang pikun atau demensia dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok," jelasnya pada diskusi dan konferensi pers bertajuk "Demensia: Bisakah Kita Kurangi Bahayanya?" di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu, 10 September 2014.

Ia juga mengatakan bahwa diperkirakan sebanyak 14 persen penderita Alzheimer disebabkan oleh rokok.

"Sebenarnya semua orang berisiko menderita Azheimer. Penyebabnya belum diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor risiko. Ada yang dapat diubah ada yang tidak dapat diubah seperti faktor genetik," jelasnya.

Beberapa faktor risiko yang dapat diubah antara lain ialah gaya hidup yang buruk seperti merokok, pola makan tidak sehat yang berujung pada obesitas, kurang berolahraga, kurang beraktivitas dan kurang bersosialisasi yang menyebabkan seseorang memiliki risiko menderita demensia yang lebih tinggi.

Selain itu, Dr Czeresna Heriawan Soejono, Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo juga menjelaskan beberapa faktor risiko lain yang dapat diubah atau dimodifikasi seperti stres, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, resistensi insulin, dyslipidemia dan gagal jantung.

"Risiko penyebab kerusakan kognitif pada otak berdasarkan kondisi kesehatan itu dapat diminimalisir dengan mengurangu asupan garam, asupan berlemak, perencanaan makan dan latihan fisik," ungkapnya.

http://life.viva.co.id/news/read/537357-rokok-bisa-tingkatkan-risiko-demensia