VIVAlife - Kematian mendadak anak muda merupakan peristiwa langka, tragis dan mencengangkan orang-orang sekitarnya. Setiap tahun, sekitar 100 ribu orang berusia 1-35 tahun meninggal mendadak karena penyebab yang alami.
Terungkap, 70 persen kasus kematian mendadak pada anak muda disebabkan oleh penyakit jantung. Autopsi menyebutkan bahwa kelainan struktural jantung dapat menyebabkan aritmia fatal dan berujung pada kematian mendadak.
Anak-anak pun dapat mengalami kematian mendadak karena penyakit otot jantung. Misalnya, bagian dari jantung membesar, melebar atau jaringan otot telah tergantikan dengan jaringan parut.
Sedangkan pada dewasa yang berusia 35 ke atas, faktor utamanya juga serangan jantung. Namun disebabkan oleh gumpalan darah yang menghambat oksigen mengalir ke jantung. Kerusakan ini juga berujung pada aritmia jantung fatal.
Sebagian besar kondisi ini dipicu oleh faktor keturunan, sehingga anggota keluarga yang pernah mengalaminya, bisa membawa kondisi serupa pada anggota keluarga lain. Selain itu, peradangan hati juga bisa menyebabkan kematian mendadak.
Kasus ini biasanya terjadi selama latihan, atau tiba-tiba mendengar suara keras, cepat, serta merasakan detak jantung yang kacau. Situasi seperti ini dapat mengakibatkan seseorang pingsan mendadak atau kejang. Dalam beberapa kasus, detak jantung tak bisa bertahan lama dan terjadilah kematian mendadak.
Lantas, apakah ini bisa dicegah? tentu. Meskipun berupa sindrom aritmia yang diwariskan, kematian mendadak bisa dihindari dengan memodifikasi gaya hidup seperti olahraga, mengonsumsi obat ataupun dalam beberapa kasus menanam alat pacu jantung. Beberapa ahli jantung juga menganjurkan program skrining untuk mendeteksi kondisi jantung.
http://us.life.viva.co.id/news/read/496067-ketahui-penyebab-dan-cara-cegah-kematian-mendadak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar