SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Jumat, 22 Maret 2013

Anoreksia dapat Diobati dengan Prosedur Stimulasi Otak



Berita Lainnya
Ini Alasan Hidung Punya Bentuk yang Berbeda-beda
Radiasi Handphone Sebabkan Tumor Otak Itu Mitos
Wanita Korban Kekerasan di Masa Kecil Berisiko Punya Anak dengan Autisme
Pasien Kanker Tak Perlu Takut, Efek Kemoterapi Bisa Diminimalkan
Pelatih Vokal Gunakan Sex Toys Agar Suara Penyanyi Makin Kencang
Jakarta, Gangguan makan yang dikenal dengan anoreksia, sebenarnya adalah gangguan otak kronis yang menyebabkan seseorang kehilangan cara menikmati makanan dan tubuh cenderung menolak untuk makan. Para ilmuwan ini menemukan cara mengobati anoreksia, yaitu dengan menggunakan stimulasi otak.

Anoreksia adalah penyakit kronis yang mempengaruhi hampir satu persen kelompok manusia dan biasanya didiagnosis pada wanita muda berusia 15 hingga 19 tahun. Kondisi ini merupakan salah satu dari gangguan kejiwaan yang menyebabkan kematian tertinggi, yaitu antara 6-11 persen.

"Anoreksia juga merupakan salah satu gangguan yang paling sulit untuk diobati, sehingga kami berupaya keras untuk menyelidiki dan menemukan cara yang efektif untuk menyembuhkannya," tulis para penulis penelitian.

Janet Treasure dan Ulrike Schmidt dari King College London Institute of Psychiatry melakukan penelitian dengan menanamkan elektroda DBS (Deep Brain Stimulation) ke bagian otak yang berfungsi mengatur emosi sehingga dapat memoderasi aktivitas sirkuit otak.

Perangkat DBS tersebut bekerja mirip dengan alat pacu jantung, yang terhubung ke generator pulsa dan ditanamkan di bawah kulit. DBS biasanya digunakan untuk mengobati gangguan neurologis termasuk penyakit Parkinson dan sakit kronis, tapi ini adalah prosedur yang pertama bagi anoreksia.

Percobaan pengobatan tersebut melibatkan pasien wanita yang berusia antara 24-57 tahun dan telah memiliki anoreksia antara 4-37 tahun. Teknik ini masih dalam tahap percobaan dan beberapa pasien anoreksia telah membaik setelah menjalani prosedur tersebut. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet, pengobatan anoreksia dengan cara ini cukup menjanjikan.

Setelah 9 bulan, 3 dari 6 pasien anoreksia yang terlibat dalam prosedur pengobatan tersebut mengalami penambahan berat badan dan kondisi mental yang lebih baik. Peneliti juga menambahkan bahwa ketiga pasien yang sukses meningkatkan berat badan tersebut, mengalami penambahan BMI (Body Mass Index) terbanyak sejak didiagnosis anoreksia.

Selain itu, teknik yang dikenal sebagai stimulasi DBS telah dikaitkan dengan perbaikan suasana hati dan kecemasan yang terkait dengan anoreksia. Pasien yang telah menjalani prosedur tersebut mengaku mengalami perbaikan kualitas hidup setelah 6 bulan masa stimulasi.

Tetapi, ketiga pasien yang lain tidak menunjukkan peningkatan berat badan dan justru mengalami gejala tertentu yang merupakan efek samping pengobatan, diantaranya serangan panik, mual, nyeri, dan bahkan satu pasien wanita mengalami kejang.

Peneliti menarik kesimpulan bahwa DBS adalah pengobatan yang dirancang untuk menggemukkan badan pasien tanpa membuatnya merasa lebih baik. Sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan teknik pengobatan tersebut.

http://health.detik.com/read/2013/03/08/093308/2189223/763/anoreksia-dapat-diobati-dengan-prosedur-stimulasi-otak?l771108bcj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar