Jakarta - Stroke
adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian dan kecacatan.
Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan Riset Dasar Kesehatan
(Riskesdas) 2013 tercatat sebesar 12,1 persen dengan provinsi tertinggi
adalah Sulawesi Selatan (17,9 persen). Bahkan, 1 dari 3 orang berusia 45
tahun ke atas di Indonesia ditemukan mengidap stroke.
Karena
itu, penting sekali untuk memahami hal-hal seputar stroke termasuk upaya
penyembuhannya. Jangan sampai termakan beberapa mitos pengobatan stroke
yang paling sering termakan ini ya.
1. GELANG KESEHATAN
Gelang 'kesehatan' menjadi salah satu produk yang punya harga tidak
murah, bisa beratus-ratus ribu bahkan mencapai jutaan rupiah.
"Gelang
kesehatan katanya bisa melancarkan aliran darah, mengobati diabetes
melitus, melancarkan stroke. Ya kalau dipikirkan enggak mungkin. Kalau
misalnya dia sudah darahnya kental, kemudian sudah ada hipertensi,
kencing manis, mau dipakai gelang atau kalung ya enggak bisa. Harus
diobati," kata dr Sahat Aritonang, Sps, MsiMed, FINS, FINA, dokter
spesialis saraf dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya.
2. PENGOBATAN ALTERNATIF
Banyak pengobatan alternatif yang beredar di masyarakat misalnya
merendam kaki yang lumpuh karena stroke dengan minyak tanah dicampur es
batu. Ada juga dengan pengobatan diungkep atau okup yakni pasien dibawa
masuk ke ruangan yang diuap dengan rempah-rempah dan dedaunan.
"Jadi
banyak banget sih yang berkembang mitosnya. Itu yang sering menghambat
kita untuk memberikan pengobatan yang tepat karena ke RS itu terkadang,
di RS kecil, jarang banget kasus yang baru kena stroke (langsung dibawa
berobat). Rata-rata sudah dari kemarin bahkan ada yang sudah dua hari
yang lalu. Karena apa? Karena banyak yang dicoba macam-macam, baru di
bawa ke kita (dokter)," masih kata dr Sahat.
3. MENUSUK DENGAN JARUM
"Tidaklah benar kita menusuk telinga atau jari sampai berdarah-darah
sehingga stroke-nya menjadi hilang," kata dr Frandy Susatia, SpS dari RS
Siloam Kebon Jeruk, beberapa waktu lalu.
Memberikan pertolongan
yang tidak tepat seperti ini hanya akan membuat waktu semakin terbuang.
Belum lagi risiko lainnya seperti infeksi jika jarum yang ditusukan juga
tidak steril. Sebaiknya jika sudah menemukan pertanda stroke langsung
disegerakan mencari pertolongan medis.
4. STROKE RINGAN BISA SEMBUH SENDIRI
Dilaporkan dalam British Journal of Surgery, seminggu setelah serangan
stroke terjadi hampir semua pasien (99 persen) sebetulnya menunjukkan
gejala adanya sumbatan darah. Namun lebih dari 60 persen pasien tersebut
menunda mencari pengobatan.
"Mau stroke ringan, mau stroke
berat, sudah harus segera ke rumah sakit. Karena kalau dia ke rumah
sakit kan dokter akan melihat dan melakukan pemeriksaan. Yang terpenting
sebenarnya kita mengetahui jenis strokenya apa. Karena ringan bisa
berkembang jadi berat," ujar dr Sahat.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4252601/awas-4-mitos-pengobatan-stroke-ini-masih-beredar-dan-banyak-dipercaya/5/#news
SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME
Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.
Label
- ARTIS (11)
- CPNS Depkumham (16)
- CPNS Kemenkumham (5)
- Gaji PNS (25)
- IDI (4)
- KESEHATAN (242)
- KOMPUTER (9)
- PPDS (9)
- PTC (3)
- Reformasi Birokrasi (30)
- REMUNERASI PEGAWAI NEGERI (64)
- SERBA-SERBI (512)
- TAEKWONDO (9)
- TKHI (9)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar