SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Kamis, 11 Oktober 2018

Awas, 4 Mitos Pengobatan Stroke Ini Masih Beredar dan Banyak Dipercaya

Jakarta - Stroke adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian dan kecacatan. Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) 2013 tercatat sebesar 12,1 persen dengan provinsi tertinggi adalah Sulawesi Selatan (17,9 persen). Bahkan, 1 dari 3 orang berusia 45 tahun ke atas di Indonesia ditemukan mengidap stroke.

Karena itu, penting sekali untuk memahami hal-hal seputar stroke termasuk upaya penyembuhannya. Jangan sampai termakan beberapa mitos pengobatan stroke yang paling sering termakan ini ya.

1. GELANG KESEHATAN
Gelang 'kesehatan' menjadi salah satu produk yang punya harga tidak murah, bisa beratus-ratus ribu bahkan mencapai jutaan rupiah.

"Gelang kesehatan katanya bisa melancarkan aliran darah, mengobati diabetes melitus, melancarkan stroke. Ya kalau dipikirkan enggak mungkin. Kalau misalnya dia sudah darahnya kental, kemudian sudah ada hipertensi, kencing manis, mau dipakai gelang atau kalung ya enggak bisa. Harus diobati," kata dr Sahat Aritonang, Sps, MsiMed, FINS, FINA, dokter spesialis saraf dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya.

2. PENGOBATAN ALTERNATIF
 Banyak pengobatan alternatif yang beredar di masyarakat misalnya merendam kaki yang lumpuh karena stroke dengan minyak tanah dicampur es batu. Ada juga dengan pengobatan diungkep atau okup yakni pasien dibawa masuk ke ruangan yang diuap dengan rempah-rempah dan dedaunan.

"Jadi banyak banget sih yang berkembang mitosnya. Itu yang sering menghambat kita untuk memberikan pengobatan yang tepat karena ke RS itu terkadang, di RS kecil, jarang banget kasus yang baru kena stroke (langsung dibawa berobat). Rata-rata sudah dari kemarin bahkan ada yang sudah dua hari yang lalu. Karena apa? Karena banyak yang dicoba macam-macam, baru di bawa ke kita (dokter)," masih kata dr Sahat.

3. MENUSUK DENGAN JARUM
 "Tidaklah benar kita menusuk telinga atau jari sampai berdarah-darah sehingga stroke-nya menjadi hilang," kata dr Frandy Susatia, SpS dari RS Siloam Kebon Jeruk, beberapa waktu lalu.

Memberikan pertolongan yang tidak tepat seperti ini hanya akan membuat waktu semakin terbuang. Belum lagi risiko lainnya seperti infeksi jika jarum yang ditusukan juga tidak steril. Sebaiknya jika sudah menemukan pertanda stroke langsung disegerakan mencari pertolongan medis.

4. STROKE RINGAN BISA SEMBUH SENDIRI
 Dilaporkan dalam British Journal of Surgery, seminggu setelah serangan stroke terjadi hampir semua pasien (99 persen) sebetulnya menunjukkan gejala adanya sumbatan darah. Namun lebih dari 60 persen pasien tersebut menunda mencari pengobatan.

"Mau stroke ringan, mau stroke berat, sudah harus segera ke rumah sakit. Karena kalau dia ke rumah sakit kan dokter akan melihat dan melakukan pemeriksaan. Yang terpenting sebenarnya kita mengetahui jenis strokenya apa. Karena ringan bisa berkembang jadi berat," ujar dr Sahat.

 https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4252601/awas-4-mitos-pengobatan-stroke-ini-masih-beredar-dan-banyak-dipercaya/5/#news


Tidak ada komentar:

Posting Komentar