SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Selasa, 21 Mei 2013

Kepergok Anak Saat Sedang Bercinta, Apa yang Harus Dilakukan?

Jakarta - Pasangan yang telah memiliki anak tidak bisa lagi bercinta sebebas ketika mereka masih hidup berduaan saja. Anda dan suami pun berusaha sebisa mungkin ketika aktivitas tersebut dilakukan tak diketahui oleh anak-anak. Namun terkadang ada momen-momen canggung di mana anak memergoki keintiman Anda dan suami. Berikut ini aturan yang sebaiknya mulai Anda praktekkan soal apa yang boleh dan tidak boleh ketika ingin bercinta saat anak-anak ada di dekat Anda.

1. Ketika Tidur Bersama Anak yang Masih Bayi
Tidak sedikit orangtua yang belum merelakan bayi atau balitanya tidur sendiri. Jika memang Anda tidur bersama si kecil, aktivitas seks tidak terlalu berisiko. "Jika anak belum berusia enam bulan, orangtua tidak perlu terlalu khawatir," ujar Dr. Michele Borba, penulis 'The Big Book of Parenting Solutions'.

Terlepas dari penjelasan Dr. Borba tersebut, pilihannya ada pada Anda dan suami. Lakukan apa yang Anda dan suami anggap benar. Jika Anda merasa nyaman untuk bercinta dengan bayi di ruangan sama, sebaiknya amankan posisi anak untuk menghindari hal-hal berbahaya ketika aktivitas intim tersebut menjadi lebih panas. Anda dan suami bisa memilih lantai sebagai alternatif tempat untuk bercinta, sementara bayi tetap berada di tempat tidur.

2. Ketika Si Kecil Mimpi Buruk & Pindah Tidur Bersama Anda
Saat anak tiba-tiba mendatangi Anda ke kamar, hindari bercinta di depannya, meskipun dia tampak tertidur lelap. "Orangtua seharusnya tidak bercinta di depan anak-anak," ujar Amy Lang, seorang health educator dan pendiri Birds Bees Kids. Kalau memang Anda dan suami sedang sama-sama ingin bercinta, ketika situasi ini terjadi, lakukan aktivitas tersebut di ruangan lain.

3. Ketika Kepergok Balita Anda Sedang Bercinta
Anak balita Anda yang sudah tidur terpisah tiba-tiba berdiri di depan pintu kamar dan mengatakan dia mendengar suara-suara berisik dari dalam kamar orangtuanya. Menurut Borba, anak balita belum memahami soal seks. "Mereka biasanya akan menginterpretasikan apa yang dilihatnya secara berbeda dari orang dewasa," ujarnya. "Dia biasa saja beranggapan, kenapa ayah bermain menjadi harimau dengan ibunya," tuturnya memberi contoh.

Saat anak memergoki Anda dan suami, berikan penjelasan yang memang dapat diterimanya. Amy Lang menyarankan katakan pada anak kalau Anda dan suami hanya sedang berduaan saja dan segera hampiri anak. Saat sudah bersamanya, tanyakan apakah dia baik-baik saja, apakah ada yang membuatnya takut. Bagi anak, seks bisa jadi menakutkan, dia berpikir Anda dan suami seperti sedang berkelahi. Mulailah dengan minta maaf padanya dengan mengatakan, "Maaf kalau tadi membuatmu kaget atau takut. Tidak perlu ada yang kamu takutkan." Kemudian ajak dia kembali ke kamarnya dan pastikan dia sudah tidur.

4. Saat Anak Asyik Nonton TV
Ada momen di mana Anda dan suami ini adalah waktu yang tepat untuk bercinta. Momen tersebut salah satunya ketika melihat anak-anak asyik menonton televisi di hari Minggu pagi. Beberapa orangtua merasa tindakan yang Anda lakukan ini tidak benar. Namun menurut pakar seks Ian Kerner sebenarnya hal itu tidak ada salahnya dilakoni. "Penting untuk anak tahu kalau orangtuanya butuh waktu pribadi," ujar Kerner.

Sebelum melakukannya perkenalkan konsep private time ini pada anak. Dan selalu beritahu anak untuk mengetuk pintu sebelum memasuki suatu ruangan. Lakukan hal serupa pada anak. Contohkan padanya kalau Anda juga menghormati privacy-nya dengan mengetuk pintu kamarnya sebelum masuk. Jika anak bertanya kenapa Anda dan suami butuh private tim, jawab dengan sederhana dan jujur, namun jangan berbagi terlalu detail.

http://wolipop.detik.com/read/2013/05/14/120813/2245244/227/kepergok-anak-saat-sedang-bercinta-apa-yang-harus-dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar