SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Selasa, 03 Desember 2013

Saat Banjir Melanda, Hati-hati Terserang Penyakit Kencing Tikus

Jakarta, Saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini, warga di berbagai daerah termasuk Jakarta harus waspada dengan datangnya banjir. Selain menimbulkan kerugian materi, Anda juga harus waspada ancaman kesehatan seperti penyakit kencing tikus.

"Tikus itu kan cari makannnya di tempat sampah yang kotor dan jorok, kencing di mana-mana. Karena jumlahnya besar maka penyebarannya cepat terutama pas banjir," tutur drh. Wiwiek Bagja, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), saat berbincang dengan detikHealth, ditulis pada Rabu (4/13/2013).

drh Wiwiek menjelaskan penyakit kencing tikus atau dalam istilah medis dikenal dengan leptospirosis, sebenarnya bakteri yang masuk ke tubuh dan menyebabkan terganggunya fungsi organ yaitu ginjal atau liver. Kuman leptospira dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bahkan leptospira juga bisa bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama.

Kuman leptospira ini dapat 'berenang' di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka. Leptospira juga bisa menginfeksi seseorang melalui makanan atau minuman. Umumnya laporan orang yang terkena leptospirosis terjadi setelah banjir.

Leptospira juga bisa memapar mereka yang banyak bersentuhan dengan binatang seperti peternak, petani, dan dokter hewan. Petugas pembersih selokan juga memiliki risiko terpapar leptospirosis.

Gejala-gejala leptospirosis ini awalnya menyerupai gejala flu, yaitu demam tinggi, sakit kepala, menggigil, dan nyeri. Pada tahap lebih lanjut, muncul gejala berupa muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam. Gejala umumnya terjadi selama sepekan. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, gangguan pernapasan hingga kematian.

"Kalau banjir kenapa cepat penyebarannya, karena tikus kan kencingnya terfokus di satu tempat. Pas banjir kebawa semua dan menyebar,"

Untuk itu, drh Wiwiek menghimbau agar orang lebih hati-hati bila ingin berjalan melewati genangan banjir, terutama bagi wanita. Wanita yang suka jalan di banjir, sebaiknya mengenakan celana berbahan plastik karena kuman leptospira bisa juga masuk melalui vagina hingga bisa menyebabkan kemandulan.

"Apalagi kalau lagi menstruasi kan pembuluh darah terbuka semua hingga mengakibatkan infeksi," papar drh Wiwiek.

Tak hanya menyebar melalui air kencing, bakteri penyebab leptospirosis juga terkandung di saliva atau air liur tikus. Selain tikus, hewan yang berpotensi menularkan penyakit ini adalah kucing, kuda, kelelawar, babi, kambing, domba, dan tupai.

"Kencing tikus atau leptospirosis nggak hanya pas banjir saja tapi juga rentan ditularkan di tempat seperti gudang atau ruangan penyimpanan barang-barang. Misalnya pada minuman soda di kaleng, saat mau diminum nggak dibersihkan. Makanya sebaiknya lap dulu pakai tisu basah. Kalau yang sudah tidak bersih baunya seperti urine," jelas drh. Olan Sebastian, MM, dari Ikatan Alumni Kedokteran Hewan IPB.

Menurut drh Olan, penyakit kencing tikus termasuk dalam foodborne disease, yakni penularannya melalui makanan. Karena itu, ia menyarankan agar semua makanan yang ada di tumpukan kaleng atau kardus sebaiknya dicuci dulu sebelum dikonsumsi.

"Kencing tikus itu tadi bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti salmonella, itu bisa masuk ke peredaran darah. Kalau tidak segera diatasi dengan antibiotik bisa sebabkan kematian," terangnya.

http://health.detik.com/read/2013/12/04/114532/2432063/775/2/saat-banjir-melanda-hati-hati-terserang-penyakit-kencing-tikus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar