SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Jumat, 17 Oktober 2014

5 Alasan Pasangan Berhenti Bercinta dan Cara Mengatasinya

Jakarta - Seks, aktivitas yang di awal pernikahan begitu menggebu-gebu dilakukan, seiring berjalannya waktu dan usia bisa berkurang frekuensinya. Malah ada pasangan yang tak lagi berhubungan seks dan hal itu bisa terjadi hingga berbulan-bulan. Berikut ini lima penyebab umum pasangan berhenti bercinta dan cara mengatasinya:

1. Sakit atau Tidak Nyaman
"Pria maupun wanita bisa merasakan rasa sakit atau nyeri pada tubuh seiring pertambahan usia dan ini bisa mempengaruhi seksualitas," ujar pendiri Pure Romance, yang menyajikan informasi seputar kesehatan seksual wanita, Patty Brisben.

Untuk mengatasi ketidaknyamanan atau rasa nyeri ini, Patty menyarankan pasangan mendefinisikan lagi makna dari seks. "Menjadi intim bukan berarti harus bercinta dengan konsep yang tradisional," katanya. Cara lain yang bisa dilakukan bisa dengan saling memberikan sentuhan, pijatan atau masturbasi, sesuai kenyamanan masing-masing pasangan.

Sedangkan Dr. Janice Epp dari Institute of Advanced Study of Human Sexuality menyarankan pasangan untuk mencoba posisi baru yang lebih membuat mereka nyaman atau terhindar dari nyeri. "Posisi berdampingan misalnya bisa mengurangi ketegangan di otot," ujar Dr. Epp.

2. Kurang Tidur
National Sleep Foundation di Amerika Serikat merekomendasikan waktu tidur yang ideal di malam hari adalah 7-8 jam. Kenyataannya, waktu tidur 7-8 jam itu tak selalu bisa terpenuhi. Pekerjaan, anak-anak, stres dan hal-hal lainnya bisa menjadi penyebab Anda atau pasangan kurang tidur. Jika tubuh sudah terlalu lelah, seks pastinya menjadi hal terakhir yang ada di pikiran

Solusi untuk mengatasi masalah ini, Dr. Epp menyarankan pasangan untuk melakukan kencan seks. "Rencanakan kencan seks di waktu yang pasangan bisa dan dirasa pada waktu itu Anda dan pasangan memiliki energi yang cukup (tidak kurang tidur-red)," ujarnya seperti dikutip Huffington Post.

Dr. Epp mengatakan jangan terlalu mengikuti anggapan bahwa seks seharusnya dilakukan spontan. Kenyataannya manusia selalu merencanakan banyak hal dalam hidup mereka. Jadi kenapa seks ini tidak menjadi hal yang juga direncanakan.

3. Menopause
Rendahnya libido dan vagina yang kering menjadi efek samping dari menopause yang tidak menyenangkan. Ketika hal ini terjadi, wanita jadi kehilangan mood untuk bercinta. Vagina yang kering ini biasanya disebabkan oleh menurunnya jumlah hormon estrogen. Hormon tersebut jumlahnya akan semakin berkurang ketika wanita mengalami menopause. Menurunnya produksi cairan lubrikasi bisa membuat vagina menjadi kurang elastis. Sehingga ketika bercinta, seks akan terasa menyakitkan dan tidak nyaman untuk wanita.

Menopause bukan berarti berakhir juga kehidupan seks Anda bersama pasangan. Untuk mengatasi masalah vagina kering ini ada dua cara. Pertama dengan menggunakan cairan lubrikasi buatan. Sekarang ini ada banyak cairan lubrikasi buatan yang dijual di pasaran. Sebaiknya pilih yang berbahan dasar air.

Cara kedua, seperti diungkapkan Mayo Clinic adalah dengan terapi hormonal. Ketika melakukan terapi ini dokter akan meminta wanita mengonsumsi obat untuk mengembalikan jumlah hormon estrogen atau memakau krim estrogen. Namun terapi hormonal ini belakangan menjadi kontroversi karena wanita jadi berisiko mengalami kanker payudara, serangan jantung dan stroke. Sebaiknya konsultasikan ke dokter mana solusi yang tepat untuk mengatasi masalah menopause ini.

4. Disfungsi Ereksi
Jika wanita mengalami masalah vagina kering ketika memasuki usia menopuase, pria bisa bermasalah dengan ereksinya. Seiring pertambahan usia kemampuan ereksi pria pun dapat menurun. Penurunan kemampuan ini biasanya terjadi karena penyakit yang menyerang seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.

Untuk mengatasi masalah ini, menurut Mayo Clinic, berkonsultasilah ke dokter. Ada obat-obatan yang bisa mengatasi impotensi. Operasi juga bisa menjadi jalan keluar, selama itu sesuai rekomendasi dokter.

5. Tidak Mood/Bergairah
Banyak orang kehilangan ketertarikannya pada seks seiring bertambahnya usia. Menurunnya libido di usia lanjut ini disebabkan karena banyak hal, seperti:
- Masalah kesehatan kronis, contohnya penyakit jantung atau diabetes
- Masalah emosional, seperti depresi atau kelelahan.
- Menurunnya level hormon seks di tubuh.
- Mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi masalah kesehatan.

Bagi yang mengalami libido rendah ini, disarankan menemui ahli medis. Dokter bisa mengganti obat yang dikonsumsi sehingga tidak berdampak pada gairah seks. Atau dokter juga membantu mendiagnosa masalah kesehatan apa yang menyebabkan orang itu kehilangan gairah.

http://wolipop.detik.com/read/2014/10/14/190742/2718766/227/2/5-alasan-pasangan-berhenti-bercinta-dan-cara-mengatasinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar