Distrik
Gangnam yang Kontroversial
Gangnam kini
menjadi wilayah yang paling diinginkan untuk ditinggali di Korea Selatan
(Korsel), tapi sebenarnya beberapa tahun sebelumnya wilayah ini tidak lebih
dari pemukiman sepi yang dikelilingi sawah dan parit-parit yang mengering.
Dilansir dari Visitkorea, Gangnam sebenarnya adalah salah satu dari 25 distrik
di Seoul, Korea Selatan. Distrik ini termasuk daerah paling kaya di Seoul dan
terletak di sebelah tenggara kota. Sementara dalam bahasa Korea, Gangnam
sendiri berarti 'South Bank' atau 'sebelah selatan sungai' ini memiliki luas
separuh dari Manhattan, New York, Amerika Serikat. Tercatat sekitar 1 persen
penduduk kota Seoul tinggal di distrik ini dan sebagian besar merupakan orang
kaya raya. Harga sewa apartemen di wilayah ini saja berkisar US$ 716 ribu (Rp
6,8 miliar), uang sebanyak ini rata-rata baru bisa diraup penduduk Korsel dalam
waktu 18 tahun. Selama ini, aktivitas bisnis dan pusat pemerintahan selalu
berpusat di wilayah utara Sungai Han, yang dekat dengan istana dan menjadi
tempat tinggal kaum konglomerat Korea.
Namun
keberadaan Gangnam seolah menjadi sumber uang baru bagi bisnis dan aktivitas
pembangunan sejak tahun 1970-an. Ketika harga apartemen di wilayah ini meroket
di tengah-tengah hiruk pikuk investasi real estate pada awal tahun 2000-an,
para pemilik tanah dan spekulan di Gangnam otomatis menjadi kaya hanya dalam
semalam. Distrik Gangnam pun beralih menjadi distrik menengah ke atas. Hal ini
lantas memicu munculnya pusat komersial kelas atas di wilayah Gangnam, mulai
dari butik dan kelab mewah, hingga klinik-klinik operasi plastik mahal. Tidak
hanya itu, di kawasan ini juga muncul tren pendidikan privat kelas atas.
Sebagian besar penduduk kaya di Gangnam menghabiskan biaya pendidikan 4 kali
lipat lebih besar daripada pendidikan umum.
Fakta bahwa
sebagian besar penduduk distrik Gangnam hidup dengan tidak mengikuti
nilai-nilai tradisional Korsel seperti kerja keras dan pengorbanan untuk
mencapai sesuatu, karena pada dasarnya mereka sudah kaya raya, sempat membuat
jengkel penduduk Korsel lainnya. Penduduk kelas atas di Gangnam disebut-sebut
memonopoli kesempatan mendapat pendidikan terbaik di negeri ini dan bisa
menikmati infrastruktur terbaik, padahal yang mereka lakukan hanya menghambur-hamburkan
uang untuk barang-barang mewah dan pamer kekayaan. "Gangnam menginspirasi
baik rasa iri mupun rasa tidak suka. Penduduk Gangnam merupakan kaum kelas atas
Korsel, namun warga Korsel lainnya melihat mereka sebagai orang-orang yang
hanya mementingkan diri sendiri," jelas kritikus musik Korsel, Kim Zakka,
seperti dilansir austin360.com.
Gangnam
sangat populer dengan pusat perbelanjaan dan hiburan. Aktivitas malam juga
hampir tak pernah mati dan terus berlanjut sampai pagi. Bar dan klub di Gangnam
kerap buka dari hingga jam empat dini hari. Beberapa restoran bahkan melayani
pengunjung 24 jam penuh. Bagi yang menginginkan tubuh lebih indah, Gangnam
adalah surganya. 90 persen dari 300-an klinik operasi plastik di Korea Selatan
ada disini. Namun tidak begitu menurut Park Jae Sang. Dalam videonya ini dia
mencibir, bagaimana orang-orang Korea tergila-gila pada penampilan fisik yang
“sempurna”.
"Gangnam
seperti daerah timur Amerika Serikat dan Beverly Hills tanpa budaya yang sama.
Atau seperti Dubai dibangun di Korea," tulis Jea Kim dalam blognya,
seperti yang dikutip dari Cnbc.com. Lingkungan di sana dipenuhi dengan
penduduk yang kerap menghamburkan uang serta memakai barang bermerek dari ujung
kepala hingga kaki.
Menurut
konsultan hubungan Korea-Amerika, Adrian Hong, Korea Selatan tak punya sejarah
video satire, seperti Gangnam Style. Gangnam yang merupakan kawasan hiburan di
Seoul adalah simbol budaya Korea Selatan. Lingkungan di Gangnam merupakan
tempat merek-merek terbesar Korea Selatan berjejeran. Daerah tersebut berhasil
membukukan pendapatan US$ 84 juta atau 7 persen dari total pendapatan per
kapita Korea Selatan.
"Lingkungan
di Gangnam bukan sekedar kota yang indah, tapi anak-anak yang tumbuh di sana
adalah anak-anak yang bermandikan kekayaan dan putra raja," ujar Hong.
Menurut
Jea Kim, Psy berusaha menyampaikan kalau penduduk Korea banyak yang memimpikan
punya kehidupan mewah dan bisa hidup di Gangnam. Padahal orang-orang Gangnam
sendiri dianggap tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan hidupnya.
Di
Gangnam sebagian pemudanya bergaya mewah, tetapi bagi yang tidak sanggup
mengikuti bergaya mewah, mereka rela untuk gali lubang tutup lubang, karena
mereka tidak ingin di pandang rendah.
Video PSy
sebenarnya sindiran buat kawasan Gangnam dari orang-orang di luar Gangnam yang
bermimpi bisa menjadi penduduk Gangnam, tanpa mengerti apa itu Gangnam. Warga
Korea sangat menginginkan menjadi bagian dari Gangnam, jadi Gangnam Style
berhasil menangkap keinginan warga itu.
Di
Korea Selatan, ada sebuah lelucon mengenai 'wanita kecap asin' atau
Doenjangnyeo. Istilah ini diperuntukan untuk wanita yang rela memakan mie murah
seharga belasan ribu rupiah tapi selalu menikmati kopi mahal seperti Starbucks
yang berharga berkali-kali lipat lebih mahal. Artinya, wanita-wanita ini hanya
mau mengeluarkan sedikit uang untuk kebutuhan pokok, namun berani membayar
mahal untuk kebutuhan tambahan, contohnya meminum kopi. Karena banyaknya orang
yang 'terjangkit' oleh fenomena ini, toko kopi menjadi menjamur dimana-mana,
terutama di daerah elit seperti Gangnam.
Psy Mulus
Tembus Pasar Amerika
Fenomena
Gangnam Style kian hari kian merebak saja. Tak, hanya di publik korea sendiri,
tapi juga dunia. Video yang populer di Youtube ini telah menarik perhatian
penyanyi dunia, seperti Robbie Williams, T-Pain, dan Josh Groban, setidaknya
dalam tweet mereka. Bahkan kabarnya manajemen yang menaungi Justin Bieber
tertarik mengajak Park Jae Sang alias PSY yang mempopulerkan Gangnam Style
untuk berkolaborasi. Tidak hanya itu saja, Artis cantik Britney Spears juga
dikabarkan tertarik untuk belajar koreografi dance K-pop Gangnam Style.
Sebagian
besar artis K-Pop rata-rata terkenal di Korsel dan wilayah Asia lainnya, namun
mereka seringkali gagal untuk menembus pasar musik Amerika. Tapi Psy mampu
menerobos semua itu.
Kepopuleran
Gangnam Style bukan sekedar promosi yang dilakukan oleh pihak manajemen PSY,
tapi karena video ini punya sesuatu, sebuah pesan. Sangat jauh berbeda dengan
boyband K-Pop, PSY hanya terdiri dari satu orang yakni Park Jae Sang, dengan
tampilan apa adanya dan bergaya 'norak'.
Pria
bernama asli Park Jae-Sang ini tergolong rapper senior di Korsel dan telah
memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 2001 lalu. Bahkan saat itu, Psy
yang berusia 34 tahun ini pernah didenda US$ 4.500 (Rp 43 juta) karena
kedapatan merokok ganja. Tapi kini, siapa sangka jika Psy menjadi satu-satunya
orang Korea yang mengajari bintang pop dunia seperti Britney Spears untuk
menarikan tarian kuda khasnya di acara televisi ternama Amerika? "Saya
tidak tampan, saya tidak tinggi, saya tidak kekar, saya juga tidak
langsing," tutur Psy saat diundang dalam acara televisi Amerika, 'Today',
baru-baru ini. "Tapi kini saya duduk di sini," imbuhnya.
Nama
panggung Psy berasal dari 3 huruf pertama kata 'Psycho', namun dia selalu
mengidentikkan dirinya sebagai orang luar yang unik. Meskipun sebenarnya dia
berasal dari keluarga kaya, yang dibesarkan dan mengenyam pendidikan di kawasan
selatan Sungai Han, dekat distrik Gangnam.
Menurut
penulis kolom Chicago Tribune soal budaya pop yang juga mantan kritikus musik,
Jae-Ha Kim, alasan yang menjadikan Psy mendunia karena penampilannya yang biasa
dan tidak banyak dipoles. Selama ini, musik K-Pop didominasi boyband dan
girlband yang rata-rata muda, berwajah tampan dan berpenampilan menarik.
Menurut Jae-Ha, sosok-sosok seperti itu justru membuat sebagian besar warga
Amerika merasa tersaingi. "Orang-orang Amerika merasa lebih nyaman dengan
orang-orang Asia yang terlihat seperti Jackie Chan dan Jet Li, yang juga
menarik tapi tidak semenarik Brad Pitt atau Keanu Reeves," ujarnya.
Rata-rata orang tertarik dengan lagu 'Gangnam Style' karena videonya yang lucu,
seperti "Pertunjukan aneh, dan orang berkata, 'Pria ini lucu juga.' Tapi
ketika Anda melihat tariannya, Anda akan menyadari bahwa Anda bisa ikut
menarikannya dengan mudah. Dia benar-benar bagus."
Lagu
Sindiran untuk Orang Kaya di Gangnam
Psy
menampilkan semua simbol kemewahan Gangnam. Tapi ia juga berhasil
memutarbalikkan gaya Gangnam yang ternyata tak begitu luar biasa, seperti
bayangan orang-orang. Contohnya ada di video ketika ia pertama ada di pantai,
lalu di taman bermain penuh pasir, balik ke sauna dengan para mafia. Toh
ternyata Psy bertemu kekasihnya di subway (kereta bawah tanah). "Saya rasa
dia menampilkan sisi kekonyolan dari materialisme."
Isi
lagu ini, menceritakan seorang pemuda yang menggoda gadis seksi, dan mengaku
sebagai pemuda gangnam. Dan seorang gadis yang suka minum kopi, berpakaian
seksi, memakai pakaian bagus, dan melakukan kegiatan santai ala orang kaya. Psy
begitu menonjolkan segelas kopi di awal-awal video. Anda pasti berpikir,
"Ada apa dengan kopi?" Rupanya di Gangnam, orang-orang di sana rela
menghabiskan uangnya hanya demi kopi. Bahkan mereka lebih banyak merogoh kocek
lebih dalam untuk membeli Starbucks daripada makanan.
Lalu
apa itu tarian berkuda yang ditampilkan Psy? "Jadi itu adalah tarian di
mana ada kuda yang tak kelihatan dan kau coba menungganginya," papar dia.
Tarian berkuda ala Psy adalah kombinasi shuffle dance dengan gaya menunggang
kuda. Psy menyatakan pertama kali menunjukkan tarian ini pada sebuah acara adu
bakat, Agustus 2011.
Dengan
bergaya ala konglomerat, Psy memparodikan kehidupan kalangan atas di distrik
Gangnam dalam videonya. Di awal video, kita seakan-akan melihat Psy sedang
bersantai di pantai, tapi ternyata ia hanya lagi berada di taman bermain
anak-anak. Adegan selanjutnya, ia seperti sedang bersauna dengan para pebisnis,
namun bukan pebisnis yang menemaninya, melainkan hanya bersama dengan dua
orang preman bertato dan mafia. Lihat ketika Psy berjalan didampingi dua
orang model wanita cantik dan tiba-tiba mereka di'serang' salju dan sampah? Itu
adalah satir dari para bintang glamor yang seringkali berjalan di atas karpet
merah. Menyindir mereka yang gemar menghabiskan waktu di kelab malam mewah,
dalam videonya Psy memilih berpesta dengan sejumlah pensiunan dalam sebuah bus
tur yang dilengkapi lampu disko yang berwarna-warni. Lalu untuk menyindir
mereka yang rutin datang ke pusat fitness mewah untuk membentuk tubuh
mereka.
Video
klipnya bercerita bahwa dia pikir dia sangat populer, namun kemudian sadar
bahwa ternyata ternyata cuma duduk di toilet. Psy seolah berkata, betapa
tololnya semua ini," kata Hong, seperti yang dikutip dari TheAtlantic.com.
Seorang
kritikus musik pop Baak Eun-Seok menilai, lagu ini mengekspresikan 'rasa benci
tapi cinta terhadap Gangnam'. Sejumlah warga Korsel memuja kawasan elite
Gangnam, namun tidak demikian dengan Psy. Karena dalam lagunya dia melontarkan
sindiran: "Tampan karena operasi plastik, tampil trendy karena mampu
membeli barang-barang mewah, dan langsing karena sering melakukan yoga dan
memilih instruksi fitness pribadi." Hal-hal yang rata-rata dilakukan orang-orang
kaya di distrik Gangnam. "Psy terlihat seperti anak desa. Dia sangat jauh
dari gambaran 'Gangnam Style'. Dia memparodikan dirinya sendiri," tutur
Baak.
Video
'Oppa's Gangnam Style' Masuk Guiness World Record
Selain
berhasil menjadi fenomena dunia karena tariannya yang lucu, video klip 'Oppa's
Gangnam Style' milik rapper Korea Selatan (Korsel) Psy juga berhasil tercatat
dalam buku Catatan Rekor Dunia (Guiness World Record). Video klip yang kocak
ini dinobatkan sebagai video yang paling banyak disukai sepanjang sejarah
YouTube. Guinness World Record mencatatnya secara resmi pada 20 September
lalu.
Video
resmi Gangnam Style diupload pada 15 Juli 2012 oleh officialpsy, hingga artikel
ini ditulis, video tersebut telah dilihat sebanyak 82,746,608 kali. Videonya
yang ada di YouTube telah dilihat 143 juta kali. Majalah Time edisi 15 Agustus
2012 menyebut lagu ini: "Aneh dan Menakjubkan". Ulasan Time soal pria
bernama asli Park Jae Sung adalah: "Anda mungkin tak kenal namanya, tapi
menurut statistik YouTube, sudah 28 juta pengunjung yang mampir, sejak
diluncurkan hanya dalam waktu sebulan."
"Beberapa
tahun lalu tak pernah terbayang bahwa sesuatu bisa ditonton ratusan juta kali,
dan sekarang 'Gangnam Style' meraih 2 kali lipatnya hanya dalam waktu kurang
dari 3 bulan di YouTube," ujar Community Manager Guinness World Records
dilansir Soompi, Senin (24/9).
Sayangnya,
kini video itu tak muncul di charts YouTube di semua kategori. Tak hanya di
kategori 'Most Liked', 'Gangnam Style' juga menghilang dari semua YouTube
charts. Yakni 'Most Viewed' dan 'Most Discussed'. Per 27 September 2012 pukul
08.00 WIB, video itu ditonton 286.114.894 kali. Wow! Sebelumnya, rekor video
paling banyak disukai dalam YouTube dipegang oleh LMFAO dengan lagu 'Party Rock
Anthem', yaitu disukai oleh 1,5 juta pengunjung.
Pemerintah
Korsel Luncurkan 'One Day Gangnam Tour'
Fenomena lagu 'Oppa's Gangnam Style' tentu saja ikut mengangkat citra Korea
Selatan (Korsel) di mata dunia. Hal ini pun tak disia-siakan oleh pemerintah
Korsel. Sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata Korsel, Korea Tourism
Organization meluncurkan tur bertajuk "One Day Gangnam Tour".
Dikutip
dari The Hindu, Selasa (25/9), tur ini berisi kegiatan mewah bak orang-orang
kaya distrik Gangnam. Tur ini berawal dari kunjungan ke salon untuk didandani
ala Gangnam Style.Setelah bergaya, wisatawan lalu diajak berbelanja di kawasan
Apgujeong dan Cheongdam yang disusul dengan acara minum kopi di kafe mewah. Tur
ini kemudian diakhiri dengan menghabiskan hari di kasino dan kelab malam yang
ada di wilayah tersebut. Sebagai distrik paling elite, kawasan ini dipenuhi
dengan pusat pertokoan berkelas, termasuk kawasan Apgujeong yang berisi
perumahan, pertokoan dan juga sekolah yang keren. Meski begitu, Distrik Gangnam
juga memiliki Museum Kimchi Field dan kompleks Makam Seonjeongneung, di mana
yang dimakamkan di sini adalah bangsawan dari Dinasti Joseon.
Diolah dari
berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar