Jakarta, Beda usia, beda juga mainan pengasah
kreativitasnya. Jika Anda memiliki anak usia 0-2 tahun, sebaiknya ajak anak
Anda untuk melakukan permainan yang lebih merangsang sensor motoriknya.
"Misalnya mainan yang bisa dia cium, ada aromanya, yang
meilibatkan keseimbangan, atau dengan main cilukba, tepuk tangan di belakang
dia sehingga dia nyari di mana sumber suara itu, itu bisa," kata psikolog
anak dan keluarga RS Pondok Indah, Roslina Verauli M.Psi, saat dihubungi
detikHealth dan ditulis pada Rabu (20/11/2013).
Menurut psikolog Tika Bisono MPsiT.,Ps, mainan yang
diberikan untuk anak 0-2 tahun tergantung dari motoriknya, "Kalau untuk
motorik kasar berarti barangnya gede-gede, itu untuk 0-2 tahun," ucapnya
dalam kesempatan terpisah.
Disampaikan dr Jenni K. Dahliana, SpA, dokter spesialis anak
dalam acara Soft Opening Klinik Tumbuh Kembang Anak Ruwivito Harun Evasari
(RHE) beberapa waktu lalu, untuk mengoptimalkan pertumbuhan sel saraf pada otak
bayi, dibutuhkan 3 faktor yang saling melengkapi, yaitu fisik, kasih sayang dan
stimulasi dini. Kebutuhan fisik dapat dipenuhi dari asupan nutrisi yang
mempengaruhi pertumbuhan sel otak. Kebutuhan kasih sayang berfungsi
mempengaruhi kemandirian dan kecerdasan emosi. Sedangkan stimulasi dini
bermanfaat untuk merangsang seluruh indra anak.
Praktiknya, stimulasi dini dilakukan dengan cara memberikan
permainan kepada anak sesuai dengan tingkatan umurnya. Lebih lanjut lagi, dr
Jenni memaparkan tingkatan permainan yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
Untuk bayi 0 - 3 bulan, permainan yang bisa diberikan adalah
dipeluk atau digendong, menatap mata bayi, diajak senyum dan bicara atau
bernyanyi, digulingkan kanan kiri saat telentang atau tengkurap dan dirangsang
memegang mainan.
Ketika bayi berusia 3 - 6 bulan, permainan ditambah dengan
permainan cilukba, permainan melihat wajah di cermin, dan dirangsang tengkurap
atau telentang bolak-balik.
Ketika menginjak usia 6 - 9 bulan, permainan ditambah dengan
memanggil namanya, diajak salaman atau tepuk tangan, dibacakan dongeng dan
dirangsang duduk serta berdiri berpegangan.
Menginjak usia 9 - 12 bulan, permainan ditambah dengan
mengulang kata mama-papa, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas,
bermain bola dan dilatih berdiri atau jalan berpegangan.
Menginjak usia 12 - 18 bulan, permainan ditambah dengan
permainan mencorat-coret, menyusun kubus, menyebut nama atau bagian badan,
bermain imajinatif dan permainan untuk melatih kemampuan motorik.
Menginjak usia 18 - 24 bulan, permainan ditambah dengan
menyebut benda di sekitarnya, mengajak bicara mengenai kegiatan sehari-hari,
permainan menggambar garis, serta dilatih mencuci tangan dan memakai pakaian.
Dipaparkan dr Jenni, permainan yang diberikan pada bayi ini tidak
boleh digantikan fungsinya dengan TV ataupun vieo sebab stimulasinya bersifat
pasif sehingga tidak merangsang minat bicara bayi. Selain itu, TV dan video
terkadang mengandung banyak unsur negatif seperti agresivitas, kekerasan dan
penggunaan bahasa yang kurang mendidik.
http://health.detik.com/read/2013/11/20/090103/2417832/775/mainan-pengasah-kreativitas-untuk-bayi-0-2-tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar