VIVAnews- Kalau masih beranggapan penyakit darah
tinggi identik dengan sikap pemarah, Anda salah. Hipertensi sebenarnya
tidak ada kaitannya dengan sifat dan sikap seseorang. Demikian juga,
hipertensi tidak dikaitkan dengan usia. Jadi siapapun bisa menjadi
sasaran untuk disinggahi penyakit ini.
Menurut data tahun 2007, di negara kita, jumlah penderita hipertensi
yang berusia18 tahun ke atas hanya pada angka 31,7 persen. Namun di
Amerika, data menunjukkan data yang mengejutkan. Dua juta anak dan
remaja di sana mengidap hipertensi. Penyebab utamanya, pola makan dan
gaya hidup.
Di Indonesia sendiri belum ada data pasti yang menunjukkan jumlah
penderita hipertensi yang berusia 18 tahun ke bawah. Menurut ahli
jantung dari RS. Mitra Kemayoran, dr. Sp.JP (K) Santoso Karo Karo MPH,
FIHA, FAsSC, hipertensi pada anak-anak lebih banyak terjadi karena
faktor bawaan.
"Misalnya, penyakit bawaan seperti, coarctasio aorte, dimana
pembuluh darah besar dari jantung menyempit sehingga tekanan darah
bagian atas tinggi, sedangkan bagian bawahnya rendah. Ada pula radang
ginjal, yang dipicu oleh tingginya kadar garam dalam tubuh. Juga takayashu, yakni penyempitan pembuluh darah sebelah kanan atau kiri karena radang atau TBC," terangnya dalam journalist class Pfizer Press Circle untuk memperingati hari hipertensi sedunia.
Pada umumnya, para orang tua cenderung mengabaikan pemeriksaan darah
pada anak-anak. Tekanan darah normal pada anak sekitar 105/95.
Biasanya mereka baru melakukan pemeriksaan tekanan darah saat
menginjak usia remaja. Namun, jika orang tua punya riwayat hipertensi,
sebaiknya tekanan darah anak diukur sejak dini.
Untuk mencegah hipertensi pada anak dengan riwat keluarga hipertensi,
sebaiknya makanan yang dikonsumsi juga dipilah. Hindari bahan makanan
yang banyak mengandung bumbu instan dan garam. Makanan cepat saji yang
sekarang banyak menjadi pilihan anak- anak, juga punya andil besar
terhadap hipertensi anak. Biasakan anak makan buah dan sayur sejak
kecil.
Anak yang lahir prematur juga lebih berpotensi pada hipertensi, ini
karena ia lahir ketika seluruh pembentukan organ dalamnya belum terlalu
sempurna. Prof. Dr. dr. Suhardjono, internis dari RSCM, menyebutkan,
pada bayi lahir prematur biasanya ada salah satu unsur yang kurang dalam
pembentukan ginjalnya. Alhasil, ginjal bekerja lebih keras, ini yang
juga menyebabkan rentannya hipertensi.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/312251-waspadai--remaja-juga-rentan-hipertensi
SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME
Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.
Label
- ARTIS (11)
- CPNS Depkumham (16)
- CPNS Kemenkumham (5)
- Gaji PNS (25)
- IDI (4)
- KESEHATAN (242)
- KOMPUTER (9)
- PPDS (9)
- PTC (3)
- Reformasi Birokrasi (30)
- REMUNERASI PEGAWAI NEGERI (64)
- SERBA-SERBI (512)
- TAEKWONDO (9)
- TKHI (9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar