VIVAnews - Bila seks sudah menjadi sesuatu yang
menguras segala aspek kehidupan dan bahkan menjauhkan diri dari
kehidupan yang wajar, menunjukkan gejala kecanduan seks.
Bagi para pecandu seks, aktivitas intim bukan menjadi sesuatu yang
menyenangkan dan merekat keintiman. Namun berubah menjadi sesuatu yang
mendominasi kehidupan. Seringkali, pecandu perilaku obsesif seksual
membayar dengan kehilangan hubungan kekerabatan dan sosial.
Sama halnya kecanduan obat terlarang, pecandu seks juga perlu
mendapat perawatan dan rehabilitasi. Pendekatan bagi kecanduan terbukti
sama efektif untuk menanggulangi kecanduan narkoba.
Mengutip Psych Central,
ada perbedaan terapi pada kecanduan obat atau alkohol dengan pengobatan
kecanduan seks. Pada terapi kecanduan seksual, seks bukanlah sesuatu
yang pantang seumur hidup, melainkan menghentikan perilaku kompulsif dan
perilaku tak sehat.
Seksolog Michael Herkov Ph D mengatakan
perawatan tahap pertama dilakukan selama 60-90 hari. Biasanya untuk
mendorong pelaku seks kompulsif menghilangkan kebiasaannya. Perawatan
juga memungkinkan pecandu dan terapis memahami isyarat emosional dak
keadaan yang memicu perilaku seksual kompulsif.
Fokus Pengobatan
Ada
dua hal utama, yaitu memisahkan diri dari perilaku seksual yang
berbahaya, sama seperti memisahkan pecandu narkoba dari obat terlarang.
Agar
lebih efektif umumnya perawatan memerlukan rawat inap selama beberapa
minggu. Ini untuk melindungi diri agar tak mengakses gambar seksual dan
situasi tertentu yang memicu perilaku seksual kompulsif. Perilaku
kompulsif bisa kambuh sewaktu waktu tanpa kontrol ketat.
Bagi
yang menjalani rawat jalan, kontrol perilaku kompulsif perlu didukung
anggota keluarga, sosial serta kekuatan spritual yang memadai.
Sedangkan
isu kedua adalah menghadapi rasa bersalah, malu dan depresi terkait
penyakit ini. Perlu rasa percaya diri dan penanganan terapis yang mampu
mendukung emosi.
Terapi Perilaku- Kognitif
Tahapan
perawatan biasanya terdiri dari 12 langkah, sama seperti terapi
kecanduan alkohol. Namun berbeda dari terapi alkohol yang menjauhkan
dari alkohol sama sekali, perawatan pecandu seks hanya menangani
perilaku kompulsif.
Di awal, pendekatan dilakukan untuk melihat
apa yang memicu perilaku kompulsif seksual. Setelahnya, pecandu akan
dibantu untuk menghentikan pikiran seksual dan mengarahkannya kepada
sesuatu yang lain, seperti berolahraga atau bekerja, dan mencegah
kekambuhan dari perilaku adiktif.
Terapi Interpersonal
Pecandu
seks seringkali memiliki beban emosional yang dibawa dari kehidupan di
masa kanak-kanak. Terapi 'bicara' membantu meningkatkan kontrol diri dan
mengobati suasana hati terkait trauma masa lalu.
Terapi kelompok
Umumnya
berlangsung dalam sebuah kelompok berisi 6-10 pasien dengan pengawasan
perawat profesional. Diskusi dalam kelompok memungkinkan pelaku memahami
bahwa masalah yang sama juga dialami orang lain.
Konfrontasi
dengan sesama pecandu memungkinkan pasien belajar bagaimana mengatasi
kecanduan dari pengalaman orang lain sekaligus memberi kekuatan dan
harapan untuk berhenti dari kecanduan.
Obat
Penelitian
terbaru menunjukkan antidepresan kerap berguna untuk mengobati
kecanduan seks. Selain memperbaiki suasana hati, beberapa jenis obat
juga berfungsi mengurangi obsesi seksual.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/307515-pengobatan-bagi-kecanduan-seks
SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME
Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.
Label
- ARTIS (11)
- CPNS Depkumham (16)
- CPNS Kemenkumham (5)
- Gaji PNS (25)
- IDI (4)
- KESEHATAN (242)
- KOMPUTER (9)
- PPDS (9)
- PTC (3)
- Reformasi Birokrasi (30)
- REMUNERASI PEGAWAI NEGERI (64)
- SERBA-SERBI (512)
- TAEKWONDO (9)
- TKHI (9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar