SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Selasa, 24 Mei 2016

Lupa Minum Pil KB? Coba Tindak Lanjuti dengan Menerapkan Rumus '12 Jam'

Jakarta, Konsumsi pil KB harus dilakukan setiap hari di jam yang sama. Namun, karena berbagai sebab, kadang ada wanita yang lupa mengonsumsi pil KB-nya. Jika seperti itu, gunakan rumus 12 jam.

Seperti penuturan dr Boy Abidin SpOG(K) dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, rumus 12 jam bisa digunakan ketika seorang wanita lupa mengonsumsi pil KB. Bagaimana cara penerapan rumus tersebut?

"Kalau belum lewat 12 jam, langsung minum satu pil yang kelupaan tadi, kemudian minum lagi satu sesuai jadwal normal. Misalnya biasa minum jam 9 pagi, terus baru ingat jam 5 sore. Langsung minum saat itu juga satu, terus besok jam 9 paginya minum lagi sesuai jadwal," tutur dr Boy.

Di sela-sela Diskusi Media Bayer 'Fakta dan Mitos Pil Kontrasepsi Hormonal' di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta, Selasa (24/5/2016), dr Boy menambahkan sebetulnya ada pilihan lainnya. Jika wanita tidak mau mengonsumsi pil KB dobel, minumlah pil KB di jam berikutnya yang sesuai aturan, tapi tambah kontrasepsi lain seperti kondom atau tidak berhubungan intim sementara.

Jika jeda waktu lupa konsumsi pil KB lebih dari 24 jam dari aturan minum biasanya, bisa diteruskan konsumsi dobel tapi biasanya ada risiko mual. Atau, bisa juga drop out yang berarti konsumsi pil KB harus diulang lagi dari awal.

"Kalau di-drop out berarti ulang. Tunggu saja sampai dia haid kemudian dia mulai kemasan yang baru lagi. Biasanya setelah di-drop out akan terjadi perdarahan kemudian selesai perdarahan, lanjut dengan kemasan yang baru," tutur dr Boy.

 http://health.detik.com/read/2016/05/24/200121/3216921/763/lupa-minum-pil-kb-coba-tindak-lanjuti-dengan-menerapkan-rumus-12-jam

Miss V Gatal-gatal dan Kemerahan Pasca Bercinta, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Jakarta, Pasca bercinta, meskipun sudah dibersihkan tapi wanita sering mengeluh organ intimnya menjadi gatal dan kemerahan. Tak jarang kadang juga muncul keputihan yang tak biasa.

Menurut Dr Marilyn Glenville, normalnya vagina dikelilingi dengan bakteri baik yang akan menjaga kebersihan dan kesehatan area organ intim. Namun jika ada sesuatu hal yang mengganggu ekosistem bakteri baik tersebut, maka bakteri 'jahat' seperti Bacterial Vaginosis bisa mengambil alih dan menimbulkan masalah.

"Para ilmuwan masih belum yakin apa sebenyarnya yang menyebabkan ketidakseimbangan ini, tetapi saat infeksi yang bersifat asam ini muncul, kondisi vagina menjadi lebih basa. Pergeseran keseimbangan dari asam ke basa ini memungkinkan bakteri lain untuk masuk. Dari situ kemudian muncul gejala termasuk gatal-gatal, nyeri, kemerahan serta keputihan berwarna abu-abu atau kuning, terutama setelah berhubungan seks," papar Glenville, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (24/5/2016).

Jika iritasi di area organ intim ini sudah muncul dan bersifat infeksi, maka sebaiknya Anda tak sembarangan memakai atau mengonsumsi obat. Glenville menganjurkan Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Untuk menghindari munculnya bakteri-bakteri 'jahat', ada baiknya Anda menjaga kebersihan area organ intim. Salah satunya dengan rutin membersihkan area eksternal genital. Selama mandi atau mencuci kelamin saat buang air, gunakan sedikit sabun yang tidak diberi wewangian dan guyur dengan banyak air.

Yang terpenting, hindari douching alias membersihkan vagina dengan sabun yang mengandung wewangian. Semua vagina sehat mengandung beberapa bakteri dan organisme lain. Keasaman normal vagina membuat bakteri dan ragi berkembang dengan semestinya dan douching dapat mengganggu keseimbangan ini.

Sementara untuk memperbanyak bakteri baik di vagina, ahli kandungan dan kebidanan di Montefiore Medical Center, Mary Rosser, MD, PhD, menyarankan wanita untuk memperbanyak konsumsi buah segar, sayuran, biji-bijian, air putih, dan yoghurt.

http://health.detik.com/read/2016/05/24/193033/3216905/1390/miss-v-gatal-gatal-dan-kemerahan-pasca-bercinta-bisa-jadi-ini-penyebabnya?l992201755

Anak Jadi Lebih Gemuk dan Tinggi Pasca Disunat, Adakah Hubungannya?

Jakarta, Jelang aqil baligh menjadi waktu yang umum dipilih orang tua untuk menyunat anak-anaknya. Tak jarang, setelah disunat anak terlihat lebih gemuk dan tubuhnya lebih tinggi. Apakah ini pengaruh anak disunat?

"Nggak, itu mitos aja. Karena sebenarnya nggak ada hubungan antara sunat dengan pertumbuhan badan. Badan anak gede, cepat tinggi gitu, itu karena growth hormone," tutur dr Mahdian Nur Nasution, SpBS dari Graha Rumah Sunatan Bekasi saat berbincang dengan detikHealth.

Apalagi, lanjut dr Mahdian, budaya di Indonesia umumnya anak lelaki disunat jelang aqil baligh. Sehingga, kebetulan saat anak selesai disunat dan ia memasuki masa aqil baligh, growth hormone-nya pun sedang tinggi-tingginya. Sehingga, anak bisa saja lebih banyak makan, tubuhnya lebih cepat besar dan juga tinggi.

"Jadi badannya tinggi, besar, itu bukan karena habis disunat. Karena memang growth hormone-nya sudah keluar jadi cepat badannya tinggi, besar, nafsu makannya mungkin juga bertambah," tutur dr Mahdian.

Senada dengan dr Mahdian, dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya membenarkan bahwa tidak ada pengaruh antara sunat dengan bertambahnya tinggi serta besar tubuh anak. Walaupun, dikatakan dr Meta ada juga beberapa kasus anak dengan ISK (infeksi saluran kencing) berulang yang mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya.

"ISK bisa bikin anak sering sakit, malas makan. Nah, setelah disunat, otomatis risiko ISK menjadi berkurang, sehingga tumbuh kembangnya bisa lebih optimal. Tapi, ini hanya pada beberapa kasus ya, bukan pasti seperti itu," tegas dr Meta.

Untuk usia anak disunat, diungkapkan dr Meta sebenarnya dari usia bayi pun anak sudah bisa disunat. Tetapi, itu dikembalikan lagi pada kondisi anak dan keputusan orang tua. Sebelum menyunat anak, dr Meta mengingatkan pastikan anak dalam kondisi sehat betul dan tidak ada penyakit yang berhubungan dengan perdarahan.

"Beberapa kasus nih, ada yang menyunatkan anaknya dan tidak tahu kalau anaknya menderita kelainan darah seperti hemofilia. Sehingga saat disunat, perdarahan terus keluar tak berhenti," kata dr Meta.

 http://health.detik.com/read/2016/05/25/070412/3217012/1301/anak-jadi-lebih-gemuk-dan-tinggi-pasca-disunat-adakah-hubungannya

Mau Turun Berat Badan Tanpa Musuhi Karbohidrat? Bisa, Begini Caranya

Jakarta, Mereka yang sedang ingin menurunkan berat badan seringkali memilih untuk memangkas asupan karbohidrat. Padahal jika dikonsumsi dengan tepat, asupan ini justru bisa membantu Anda tampil lebih langsing. Seperti apa metodenya?

Personal trainer dari Ultimate Performance Fitness, London, Jonny Rees, menyebutkan bahwa kebanyakan orang yang sembarangan mengurangi asupan karbohidrat, justru berakhir dengan berat badan yang naik karena rasa lapar yang berlebihan.

"Pada saat di mana Anda makan lebih sedikit karbohidrat, tanpa disadari Anda akan makan lebih banyak lemak. Begitu juga sebaliknya," tutur Rees, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (25/5/2016).

Alih-alih menghindari karbo seperti roti, pasta dan nasi, Rees menganjurkan Anda untuk melakukan teknik 'carb cycling' yang dapat membantu tubuh membakar lemak lebih banyak dan membentuk otot.

"Kuncinya, jika Anda tidak berolahraga, karbohidrat yang Anda konsumsi akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Jadi, Anda tetap bisa mengonsumsi karbohidrat asalkan Anda tetap olahraga. Hal ini bisa membuat tubuh tetap ramping tanpa kehilangan massa otot," pungkas Rees.

Menurutnya, karbohidrat memiliki peran penting untuk menurunkan berat badan karena ia dapat membantu otot tumbuh lebih besar. Ini karena glikogen yang dimilikinya disimpan dalam otot.

"Pada hari di mana Anda berencana olahraga, pilih karbohidrat seperti kentang, apel, atau bubur. Tapi saat Anda sedang tak sempat berolahraga, Anda bisa memilih karbohidrat dalam sayuran dan buah-buahan," pesan Rees.

Jangan lupa, tambahkan juga lebih banyak lemak 'baik' seperti minyak ikan, kacang-kacangan dan alpukat.

http://health.detik.com/read/2016/05/25/081128/3217038/1410/mau-turun-berat-badan-tanpa-musuhi-karbohidrat-bisa-begini-caranya

Tanda-tanda Orang yang Kelebihan dan Kekurangan Hormon Tiroid

Jakarta, Hormon tiroid berfungsi menstimulasi metabolisme dari sel-sel tubuh. Tapi ada kalanya jumlah hormon ini tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Apa saja tanda-tanda kelebihan dan kekurangan hormon tiroid?

Tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher bagian depan yang berbentuk seperti kupu-kupu dan seringkali mudah untuk diraba. Gangguan yang terjadi pada kelenjar ini bisa akibat ukurannya atau produksi hormonnya yang tidak seimbang.

Produksi hormon yang tidak seimbang ini bisa diakibatkan oleh kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) atau kekurangan hormon tiroid (hipotiroid). Gangguan hormonal ini bisa terjadi seumur hidup, meski pada saat-saat tertentu kadar hormonnya bisa kembali normal tapi tidak ada yang tahu penyebab gangguan hormon tersebut muncul kembali.

Gangguan tiroid lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki (bisa sampai 5-7 kali lipat) dan mewakili sebagian besar penyakit endokrin atau yang berhubungan dengan hormon.

Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki hipotiroid atau hipertiroid biasanya dilakukan tes darah dengan mengetahui jumlah dari hormon T3 (triiodothyronine), T4 (thyroxine) dan TSH (Thyroid Stimulating Hormone).

Berikut ini gejala yang muncul jika tubuh kelebihan atau justru kekurangan hormon tiroid, seperti dikutip dari Thyroid.about.com, Rabu (24/8/2011) yaitu:

Hipotiroid (Kekurangan hormon tiroid)

  1. Kelelahan
  2. Tidaktoleransi terhadap udara dingin
  3. Kulit serta rambut yang kering dan kasar
  4. Tingkat kolesterol meningkat
  5. Denyut jantung dan konsentrasi menurun
  6. Rasa sakit atau nyeri yang samar-samar
  7. Kenaikan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
  8. Sembelit
  9. Otot kram
  10. Sering mengalami keguguran
  11. Gangguan menstruasi seperti menjadi lebih sering

Hipertiroid (Kelebihan hormon tiroid)
  1. Memiliki keringat berlebih
  2. Mengalami penurunan berat badan meski nafsu makannya normal
  3. Gemetar
  4. Gelisah, mudah panik dan lekas marah
  5. Tidaktoleransi terhadap udara panas
  6. Mudah lelah
  7. Konsentrasi berkurang
  8. Mata melotot (seperti mau keluar)
  9. Menstruasi yang tidak teratur atau terlalu sedikit
  10. Detak jantung yang tidak beraturan atau lebih cepat
  11. Kelemahan otot yang terjadi di lengan atas dan paha
  12. Insomnia 
 http://health.detik.com/read/2011/08/24/081442/1709776/763/tanda-tanda-orang-yang-kelebihan-dan-kekurangan-hormon-tiroid

Kriteria Wanita yang Boleh dan yang Tidak Dianjurkan Pakai Pil KB

Jakarta, Keputusan menggunakan pil KB, terutama pil KB hormonal kombinasi memang kembali lagi pada pasangan suami istri (pasutri). Tetapi, patut pula dilihat bagaimana kondisi tubuh wanita yang hendak memakai alat kontrasepsi oral tersebut.

Diungkapkan dr Boy Abidin SpOG(K) dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada empat kategori wanita terkait penggunaan pil KB. Di grup 1, pil KB aman digunakan oleh wanita dengan usia di bawah 40 tahun dan misalnya memiliki masalah seperti varises, epilepsi, mioma uteri, dan terinfeksi HIV-AIDS.

"Sedangkan pada grup 2, manfaat penggunaan pil KB lebih besar daripada risikonya. Ini terjadi pada wanita di atas usia 40 tahun dengan indeks massa tubuh (IMT) 30-34, ada migrain saat berusia di bawah 35 tahun, memiliki hiperlipidemia, dan diabetes melitus," tutur dr Boy di sela-sela Diskusi Media Bayer 'Fakta dan Mitos Pil Kontrasepsi Hormonal' di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Pada grup 3, lanjut dr Boy, risiko penggunaan pil KB lebih besar dibanding manfaatnya. Wanita yang termasuk grup ini yakni wanita berusia di atas 35 tahun dan merokok kurang dari 15 batang per hari, kemudian menggunakan obat-obatan yang dapat mengganggu enzim hati.

Sementara, penggunaan pil KB tidak direkomendasikan bagi mereka yang masuk kategori grup 4. Yaitu wanita berusia di atas 35 tahun dan merokok lebih dari 15 batang per hari, memiliki tekanan darah sistolik di atas 160 atau tekanan darah diastolik di atas 90, mengidap diabetes disertai komplikasi, dan hepatitis akut.

"Untuk itu, penting mengecek bagaimana kondisi kesehatan si wanita sebelum memutuskan pakai pil KB. Medical check up kemudian konseling perlu sekali. Kalau memang tidak direkomendasikan, kita akan beri alternatif lain misalnya KB non hormonal seperti kondom atau Intrautterine Devices (IUD)," tutur dr Boy.

 http://health.detik.com/read/2016/05/25/103855/3217148/763/kriteria-wanita-yang-boleh-dan-yang-tidak-dianjurkan-pakai-pil-kb

Kenali, Gejala-gejala Hipotiroid dan Hipertiroid

Jakarta, Benjolan di leher dan gejala seperti demam dan mudah sakit umumnya adalah indikator seseorang mengidap gangguan tiroid. Meskipun, ada pula gejala lain yang mudah terlihat pada orang-orang dengan gangguan tiroid.

Dijelaskan dr Imam Subekti, SpPD, KEMD dari divisi metabolik endokrin RS Cipto Mangunkusumo, gejala dini yang paling sering dialami orang dengan gangguan tiroid yakni terdapat benjolan. Munculnya benjolan ini dikatakan dr Imam bisa jadi pertanda hipertiroid, hipotiroid, sampai kanker. Sedangkan, gejala kelebihan hormon tiroid atau hipertiroid misalnya, yakni jantung yang berdebar-debar.

"Gejala lain dari hipertiroid di antaranya badan terasa panas dan berat badan turun padahal makannya banyak. Yang lain, buang air besar menjadi lebih sering, karena gerak peristaltik meningkat. Secara emosi penyandang hipertiroidisme ini cepat tersinggung. Hal yang menurut orang lain tidak mengganggu, bagi orang dengan hipertiroid bisa mengganggu," ungkap dr Imam.

Hal itu disampaikan dr Imam di sela-sela konferensi pers 'Waspada Gangguan Tiroid', di Grand Cempaka Hotel, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Lebih lanjut, dr Imam mengatakan sebaliknya, pada orang dengan hipotiroid bisa muncul reaksi kognitif yang melambat, berat badan bertambah, serta bengkak pada bagian bibir, wajah, dan bagian lainnya.

"Orang yang hipertiroid juga akan susah buang air besar. Maka dari itu segera berobat. Kadang tidak ada benjolan tapi sudah mengeluhkan, hal- hal yang seperti itu merupakan warning dari tubuh. Jangan jangan ada gangguan tiroid," ujar dr Imam.

Selain itu, gangguan tiroid bisa juga muncul tanpa gejala. Bahkan, gangguan tiroid yang tanpa gejala dan cenderung diabaikan bisa berpotensi menjadi kanker. dr Imam mengatakan, pada dasarnya gangguan tiroid jenisnya macam-macam. Mulai dari yang tidak bergejala sampai menunjukkan gejala ekstrem. Misalnya, berupa timbulnya benjolan di leher, atau bahkan tidak ada benjolan sama sekali.

"Ada juga yang tidak bergejala dan hanya timbul benjolan, ini mungkin ada risiko kanker tiroid sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Namun, jika benjolan kanker sudah membesar biasanya tetap akan membuat gangguan mekanik pada sekitar daerah kelenjar tiroid," tutur dr Imam.

 http://health.detik.com/read/2016/05/25/100612/3217129/763/kenali-gejala-gejala-hipotiroid-dan-hipertiroid