SELAMAT DATANG, SUGENG RAWUH, WILUJENG SUMPING, WELCOME

Blog ini dibuat dengan berdasar keingintahuan dan minat terhadap perkembangan IT. Bila masih banyak kekurangannya mohon dimaafkan dan bila berkenan dapat memberikan masukan guna perbaikan kedepannya. Bimbingan dari sesama blogger sangat saya nantikan... trims.

Rabu, 31 Maret 2010

Gaji PNS yang Mendapat Remunerasi akan Naik 10 Kali Lipat

VIVAnews - Gaji sebagian besar pegawai negeri yang mendapat remunerasi diperkirakan akan naik 10 kali lipat dari besarnya gaji yang diterima biasanya. Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan kenaikan ini seiring dengan upaya perbaikan kesejahteraan pegawai pemerintah pada pemerintahan mendatang.

Menurut Paskah besarnya kenaikan gaji ini, didasarkan pada penerapan reformasi birokrasi di departemen lainnya. "Untuk kenaikan dalam remunerasi, kami gunakan Departemen Keuangan sebagai baseline (dasar acuan)," ujar Paskah usai penyampaian pedoman penyusunan rencana strategis Kementrian/Lembaga di Balai Kartini, Rabu 12 Agutus 2009.

"Tergantung status pegawainya. Tapi ada yang menerima sampai Rp 40 juta, atau naik sampai 10 kali lipat," katanya. Pegawai yang memperoleh gaji sebesar itu biasanya adalah pejabat eselon satu pemerintah.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada 2010 pemerintah mentargetkan akan melakukan reformasi birokrasi di 12 Kementerian/Lembaga (KL). Reformasi meliputi penataan remunerasi dan jaminan kesehatan bagi pejabat negara.

Ke-12 lembaga itu adalah Kejaksaan Agung, Departemen Pertahanan, Departemen Hukum dan HAM, Kantor Menko Perekonomian, Kantor Menko Kesra, Kantor Menko Polhukam, Kantor Meneg PAN, Kantor Meneg PPN/Bappenas, Kepolisian Negara RI, Lembaga Administrasi Negara, BKN dan BPKP.

http://kontekaja.com/showthread.php?p=6428#post6428

Gaji PNS Minimal Rp 3 Juta, Naik Lima Persen pada Januari 2010

JAKARTA- SURYA- Kabar baik bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan anggota TNI/Polri. Pemerintah berencana menaikkan gaji mereka rata-rata lima persen, mulai Januari 2010. Pemerintah juga akan memberi tunjangan khusus kepada pegawai semua kementerian/lembaga. Setelah kenaikan itu total penghasilan PNS dan TNI/Polri minimal Rp 3 juta per bulan.

Rencana pemerintah kembali menaikkan gaji gaji pokok dan uang makan/lauk-pauk PNS dan TNI/Polri tersebut dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pidato penyampaian RUU APBN 2010 dan Nota Keuangannya, dalam rapat paripurna di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/8).

“Kenaikan anggaran belanja pegawai untuk memperbaiki kinerja birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Alokasi anggaran antara lain untuk memperbaiki penghasilan aparatur negara dan pensiunan melalui kenaikan gaji pokok dan pensiun pokok rata-rata lima persen,” kata SBY.

Selain menaikkan gaji PNS dan TNI/Polri, pemerintah juga melanjutkan pemberian gaji dan pensiun bulan ke-13. Uang makan/lauk-pauk pun ditambah. Untuk anggota TNI/Polri, uang makan/lauk-pauk dari Rp 35.000/ hari naik Rp 5.000 menjadi Rp 40.000/hari. Sedangkan bagi PNS pusat, uang makan/lauk-pauk naik dari Rp 15.000/hari kerja menjadi Rp 20.000/hari kerja.

SBY mengingatkan, selama menjadi presiden dirinya telah berkali-kali menaikkan gaji. “Dengan langkah-langkah perbaikan penghasilan pegawai yang telah dilaksanakan selama periode 2004-2009, maka pendapatan PNS golongan terendah dapat kita tingkatkan 2,5 kali, yaitu dari Rp 674.000 per bulan pada tahun 2004 menjadi Rp 1.721.000 pada tahun 2009,” kata tokoh Partai Demokrat yang baru saja memenangi Pilpres 2009 ini.

Dalam RAPBN- 2010, alokasi anggaran belanja pegawai direncanakan mencapai Rp 161,7 triliun. Hal ini berarti naik sekitar Rp 28,0 triliun (21,0 persen) dari perkiraan realisasinya pada 2009.

Catatan Surya, awal tahun lalu pemerintah telah menaikkan gaji PNS melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan Kesebelas PP No 7/1977 tentang Peraturan Gaji PNS. Perubahan besaran gaji PNS tersebut sesuai perintah UU No 41/2008 tentang APBN 2009, di mana pemerintah dan DPR sepakat menaikkan gaji PNS, prajurit TNI, anggota Polri, pensiunan PNS, TNI, dan Polri, sebesar 15 persen pada 2009.

Setelah kenaikan tersebut maka gaji terendah PNS sipil tahun 2009 sebesar Rp 1,040 juta per bulan, yakni PNS golongan IA dengan masa kerja nol tahun. Adapun gaji tertinggi –Rp 3,4 juta per bulan– untuk PNS golongan IVE dengan masa kerja 32 tahun.

Tidak Adil
Dimintai tanggapan secara terpisah, Aviliani dari Institute for Development of Economy and Finance (Indef) menyebutkan, yang diperlukan bukan hanya kenaikan gaji tetapi pentingnya reward and punishment. “Kalau tidak demikian maka PNS yang malas dan rajin bekerja gajinya sama. Itu kan tidak adil,” tegasnya.

Juga, sambung ekonom tersebut, harus ada model penilaian kerja terhadap PNS. “Misalnya, kalau hasil kerja di departemen ini jelek, maka bosnya tak boleh naik jabatan, dan demikian pula gajinya tak perlu dinaikkan. Jadi, ada pengawasan melekat,” jelas Aviliani.
“Kalau tidak begitu, maka keberhasilan pegawai itu hanya diukur dari besarnya anggaran yang digunakan namun bukan pada hasil kerja pada pelayanan umum,” sambungnya.

Senada, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MS Hidayat juga menyatakan, kenaikan gaji PNS dan TNI/Polri harus diikuti reward and punishment. “Yang berprestasi diberi insentif, yang salah dikasih hukuman. Itu baru (namanya) manajemen. Jadi, manajemen pemerintah sekarang harus mengacu ke manajemen korporasi,” kata Hidayat.

Dia menegaskan, kenaikan gaji tanpa disertai perbaikan kinerja tak akan ada gunanya. “Ada the right man on the right place. Meski usianya masih muda, seorang PNS kalau punya kemampuan tak boleh terhalang senioritas,” kata Hidayat.

Menurutnya kinerja PNS yang baik akan mendukung investasi karena memberikan pelayanan yang baik untuk investasi nasional. “Apakah dengan kenaikan gaji PNS ini akan membuat harga barang naik? Yah, kita lihat saja nanti,” papar Hidayat, sesuai mengikuti pidato Presiden SBY di Gedung DPR RI.

Di tempat sama, Menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara (MenPAN), Taufiq Effendy, mengatakan bahwa kenaikan gaji PNS dan TNI/Polri biasa dilakukan setiap tahun dan berlaku bagi semua aparatur pemerintah di departemen /kementerian apapun.

“Tapi dengan remunerasi, maka dalam hal ini standarisasi gaji, misalnya, bisa setara dengan Depkeu (yang telah memberlakukan remunerasi gaji). Tapi ini ada prosesnya. Dengan sistem remunerasi ini standarisasi gaji bisa minimal Rp 3 juta per bulan,” papar Taufiq. Persda Network/aco/ewa/yat/mun

http://www.surya.co.id/2009/08/04/gaji-pns-minimal-rp-3-juta-naik-lima-persen-pada-januari-2010.html



Formulir administrasi TKHI



contoh surat pengantar instansi dan ijin suami

Minggu, 28 Maret 2010

PPDS I FK UGM






http://www.ppds.fk.ugm.ac.id/

Rabu, 17 Maret 2010

PPDS I FK UNAIR

PENDAFTARAN Calon Peserta

Bagi semua peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis I berlaku persyaratan umum seperti tercantum dalam SK Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No. 0273/1080, No. 467/Men.Kes./SKB/XII/1980 tentang Penerimaan Calon Peserta Pendidikan Dokter Spesialis bagi Dokter Umum yang telah menyelesaikan tugas Masa Bhakti I. Kelengkapan Lamaran

1. Surat Permohonan untuk mengikuti PPDS I kepada atasan langsung.
2. Formulir Lamaran sebanyak lima rangkap, yang ditandatangani oleh calon peserta dan
diketahui/disetujui atasan langsung.
3. Lampiran-lampiran:

1. Foto copy surat dari Instansi Induk
2. Foto copy ijasah Dokter dan Salinan Angka Keberhasilan Belajar selama belajar di Fakultas Kedokteran yang dilegalisir oleh Dekan Fakultas yang berangkutan.
3. Surat Ijin/persetujuan dari atasan tempat bekerja.
4. Surat Persetujuan/Rekomendasi/Penugasan dari Instansi Induk :

a. Calon peserta dari Departemen Kesehatan dilampirkan surat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat.
b. Calon peserta dari Departemen Pendidikan Nasional dilampirkan surat persetujuan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
c. Calon peserta dari TNI-POLRI dilampirkan surat persetujuan dari Kepala Pusat Kesehatan POLRI. Dalam hal calon peserta adalah Dokter yang telah menyelesaikan tugas di Puskesmas (waktu singkat) dan/atau belum pernah bertugas di Puskesmas (lulusan baru) maka calon peserta harus termasuk kelompok 5%-10% terbaik dalam kelas tiap angkatan (90%-95%). Untuk ini perlu disertakan keterangan prestasi belajar yang bersangkutan terhadap prestasi kelompok/angkatan.
d. Bagi calon peserta ex-PTT akan diatur lebih lanjut sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang ada. Dalam memberikan surat persetujuan, digunakan bahan pertimbangan sebagai berikut :

- Atasan langsung memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan prestasi kerja, kecakapan, minat dan sikap calon peserta disamping pertimbangan administrasi lainnya
- Kepala Dinas Kesehatan Propinsi memberikan persetujuan atasan langsung dan meneliti kesesuaiannya dengan program pengembangan tenaga kesehatan.
- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan persetujuan atasan langsung (Dekan, Rektor atau Kepala Unit lain) dan meneliti kesesuaiannya dengan program pengembangan staf/institusi.
- Kepala Pusat Kesehatan POLRI memberikan persetujuan langsung setelah mempertimbangkan persetujuan atasan langsung dan meneliti kesesuaiannya dengan program pengembangan tenaga kesehatan POLRI.

Jalur Masuk
Kelengkapan lamaran yang terdiri atas Surat Permohonan, Formulir Lamaran dan lampiran- lampiran yang diperlukan (semua rangkap lima) dikirim secara tercatat kepada :
Dekan
Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo 47
Surabaya

Selanjutnya dilakukan :
a. Penilaian terhadap kelengkapan lamaran, persyaratan administrasi/penyelesaian tugas atau wajib kerja dokter dan meneliti kesesuaian dengan program pengembangan tenaga kesehatan secara keseluruhan.
b. Jika memenuhi semua persyaratan/ketentuan, berkas lamaran rangkap 2, 3, 4 dan 5 dikirimkan kepada :

Ketua TKP PPDS I
FK Unair RSU Dr. Soetomo
d/a Bidang Pendidikan dan Latihan
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo 47
Surabaya
Dengan disertai Surat Persetujuan untuk diberikan kesempatan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I.
c. Ketua TKP/PPDS I mengirimkan berkas lamaran rangkap 4 dan 5 kepada Ka. Bag/SMF cq Ketua Program Studi untuk dilakukan seleksi penerimaan.
d. Tembusan surat dikirimkan kepada Kolegium Kedokteran.
e. Jika tidak memenuhi persyaratan administratif, maka lamaran dikembalikan Dekan FK Unair untuk diteruskan kepada calon peserta.

PELAKSANAAN SELEKSI

Jadwal Penyelenggaraan Seleksi
1. Pendaftaran calon peserta PPDS I dilaksanakan setiap saat sesuai dengan prosedur yang berlaku secara nasional, pendaftaran kepada KPS yang bersangkutan, setiap kali ada berkas yang diterima.
2. Seleksi penerimaan dilakukan 2 kali dalam setahun :
a. April-Mei untuk penerimaan 1 Januari tahun berikutnya.
b. Bulan Oktober-November untuk penerimaan 1 Juli tahun berikutnya.
c. Bagi peserta PPDS I yang tidak memenuhi panggilan wawancara dengan alasan yang sah, maka kepada yang bersangkutan diberi kesempatan mengikuti tes pada kesempatan berikutnya.

Seleksi Penerimaan Meliputi
1. Persyaratan administratif yang telah ditentukan oleh FK Unair RSU Dr. Soetomo yang bersangkutan.
2. Evaluasi kemampuan akademik untuk menentukan kemampuan akademik calon peserta PPDS I yang meliputi :

a. Indeks Prestasi Kumulatif dan Indeks Prestasi Profesi yang diperoleh sebagai Dokter Umum (S1).
b. Mempunyai nilai baik dalam ujian mata kuliah bidang spesialis yang dipilih.
c. Lulus tes akademik.

3. Tes psikologi untuk menentukan apakah bidang spesialis yang dipilih sesuai dengan kepribadian yang bersangkutan.
4. Wawancara dengan Ketua Bagian/SMF dan/atau Ketua Laboratorium, Ketua Program Studi, Wakil Kepala Bagian/SMF dan/atau Kepala Laboratorium, Sekretaris Program Studi dan Staf Senior yang ditunjuk. Untuk menentukan besarnya minat, kesiapan mental maupun ekonomi, motivasi dan penampilan yang bersangkutan untuk melaksanakan pendidikan spesialisnya.
5. Tes kesehatan umum oleh Dokter Majelis Penguji Kesehatan Rumah Sakit Propinsi.
6. Lain-lain :
- Tes kesehatan khusus
- Karya tulis
- Kemampuan bahasa Inggris
- Keterangan Berkelakuan Baik (rekomendasi IDI setempat)
- Telah mengikuti kursus-kursus yang menunjang (ATLS, ACLS, dll).

Langkah Lanjut
1. Bagi calon yang diterima, akan dipanggil kurang lebih 2 bulan sebelum dimulainya masa pendidikan untuk mengikuti Pra Pendidikan PPDS I dan masa orientasi di Bagian/SMF/Laboratorium terkait.
2. Bagi calon yang ditolak, berkas permohonan langsung akan diteruskan oleh TKP-PPDS I pada pilihan spesialis kedua, atau dikembalikan ke Dekan Fakultas Kedokteran dan dilaporkan ke Kolegium.

PROGRAM STUDI

ILMU PENYAKIT DALAM
Lama Pendidikan : 4 tahun (8 semester) Kriteria Penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun - Lulus tes: Kemampuan Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK, IQ, Rekomendasi Jadwal tes : 2 kali/tahun April dan Oktober Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes

ILMU KESEHATAN ANAK
Lama pendidikan : 4 tahun (8 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun
- Memiliki Karya Ilmiah/Penelitian
- Memiliki Sertifikat TOEFL minimal 450
- Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara
- Nilai Akademik (Clinical Judgement, Human Relationship saat Clark/DM)
Jadwal tes : 3 kali/tahun (menyesuaikan dengan permohonan yang masuk)
Pengumuman tes : 2 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : 2-4 kali/tahun

ILMU BEDAH UMUM
Lama pendidikan : 5 tahun (10 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun
- Lulus tes: Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK, TOEFL 450, ATLS
Jadwal tes : 2 kali/tahun April dan Oktober
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : 4 kali/tahun Maret, Juli, September dan Desember

ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
Lama pendidikan : 3,5 tahun (7 semester) Kriteria Penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara, ATLS, Komputer - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK (2.75), Nilai Akademik : B Jadwal tes : 2 kali/tahun Maret dan September Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 3 kali/tahun Maret, Juli, waktu PIT atau Kongres dan Nopember (bila ada kandidat)

ILMU PENYAKIT THT
Lama pendidikan : 4 tahun (8 semester)
Kriteria penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK (2.5), Bahasa Inggris Jadwal tes : 2-3 kali/tahun (minimal 2 calon) Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Mei dan Nopember

ILMU PENYAKIT MATA
Lama pendidikan : 3 tahun (6 semester) Kriteria penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan Mata, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK (2.5), Nilai Akademik A/B Jadwal tes : 2 kali/tahun Januari/Februari dan Juli/Agustus Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Juli dan September

ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
Lama pendidikan : 3,5 tahun (7 semester) Kriteria Penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Bahasa Inggris, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, Nilai Akademik : B Jadwal tes : 2 kali/tahun April dan Oktober Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun

ILMU PENYAKIT SARAF
Lama pendidikan : 4,5 tahun (9 semester)
Kriteria penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK(2.6) Jadwal tes : 2-3 kali/tahun menyesuaikan dengan jumlah calon (minimal 3) Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun April dan Oktober

ILMU KEDOKTERAN JIWA (PSIKIATRI)
Lama pendidikan : 3,5 tahun
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 40 tahun
- Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara (dengan isteri /suami)
Jadwal tes : 2 kali/tahun menyesuaikan dengan jumlah calon
Pendaftaran : per Januari
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : Sudah ada

ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Lama pendidikan : 4,5 tahun (9 semester) Kriteria Penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK Jadwal tes : 2 kali/tahun April dan Oktober Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Januari dan Juli

ILMU PENYAKIT PARU
Lama pendidikan : 3,5 tahun (7 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun (batas toleransi 3 tahun)
- Lulus tes : Potensial Akademik, Wawancara (dengan isteri/suami)
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK, IQ, Rekomendasi
Jadwal tes : 2 kali/tahun April dan Oktober
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Maret dan September

RADIOLOGI
Lama pendidikan : 4 tahun (8 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun (kecuali pertimbangan khusus)
- Lulus tes : Potensial Akademik, Kesehatan, Psikologi, Wawancara
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS
Jadwal tes : 2 kali/tahun April dan Oktober
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Januari dan Juli

ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
Lama pendidikan : 4 tahun (8 semester) Kriteria Penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun (kecuali pertimbangan khusus) - Lulus tes : Potensial Akademik (keilmuan/setara TPA), Psikologi, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK. TOEFL 500 (post PTT) Jadwal tes : 2 kali/tahun Februari-April dan Agustus-Oktober Pengumuman tes 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 1 kali/tahun ditentukan IDSAI Pusat

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
Lama pendidikan : 3,5 tahun (7 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 45 tahun
- Lulus tes : Potensial Akademik, Wawancara, Kesehatan, Psikotest
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS
Jadwal tes : 2 kali/tahun menyesuaikan jumlah calon peminat
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : sudah ada (di Surabaya)

PATOLOGI ANATOMI
Lama pendidikan : 3 tahun (6 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun (toleransi 3 tahun)
- Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Wawancara
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK
Jadwal tes : 2 kali/tahun April dan Oktober
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : sudah ada

PATOLOGI KLINIK
Lama pendidikan : 3,5 tahun (7 semester)
Kriteria Penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 39 tahun
- Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Bahasa Inggris, Wawancara
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK
Jadwal tes : 2 kali/tahun Maret dan September
Pengumuman tes 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : belum ada

ILMU BEDAH ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
Lama pendidikan : 4,5 tahun (9 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun
- Lulus tes : Potensial Akademik (MCQ, Essay Bahasa Inggris dan translating journal dalam Bahasa Indonesia), Psikologi, Kesehatan, Wawancara (dalam bahasa Indonesia dan Inggris)
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK (2.5/2.75 – double degree)
Jadwal tes : 2 kali/tahun Mei dan Oktober
Pengumuman tes : 3 minggu setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Januari dan Juli

UROLOGI
Lama pendidikan : 5,5 tahun (11 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan 35 tahun
- Nilai Akademik C (Ujian bedah tidak pernah mengulang)
- Lulus tes : Potensial Akademik (Essay Bahasa Inggris, jawaban dalam bahasa Indonesia), Psikologi, Kesehatan, Wawancara
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS
Jadwal tes : 2 kali/tahun Mei dan Oktober
Pengumuman tes : 2 minggu setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : di Surabaya dan Jakarta tentatief

ILMU BEDAH SARAF
Lama pendidikan : 5,5 tahun (11 semester)
Kriteria Penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan : 35 tahun
- Lulus tes : Psikologi, Kesehatan, Pengetahuan Dasar Bedah Saraf, Wawancara
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS
Jadwal tes : ditentukan oleh Program Studi (dapat diproses sewaktu-waktu sepanjang persyaratan telah siap
Pengumuman tes : 3 minggu setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Juli dan Desember

ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
Lama pendidikan : 4 tahun (8 semester)
Kriteria penerimaan : - Batas usia saat masuk pendidikan : 39 tahun - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Bahasa Inggris, Wawancara - Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS, IPK Jadwal tes : 2 kali Maret dan Oktober Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : 2 kali/tahun Januari dan Juli

BEDAH PLASTIK
Lama pendidikan : 4,5 tahun (9 semester)
Kriteria penerimaan :
- Batas usia saat masuk pendidikan 35 tahun (kecuali Staf Pengajar)
- Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara
- Nilai penunjang : Lokasi PTT/WKS
Jadwal tes : 2 kali/tahun Maret dan Oktober
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : 1 kali/tahun tentatief

ANDROLOGI
Lama pendidikan : 3,5 tahun (7 semester) Kriteria Penerimaan : - Tidak ada batasan usia - Lulus S2 (M.Repro) : 5 semester - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara Jadwal tes : 2 kali/tahun Maret dan Oktober Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : belum ada

ILMU MIKROBIOLOGI KLINIK
Lama pendidikan : 3,5 tahun (7 semester)
Kriteria penerimaan :
- Tidak ada batasan usia
- Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara
Jadwal tes : 2 kali/tahun Maret dan September
Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes
Ujian Nasional (Board Examination) : belum ada

BEDAH TORAKS DAN KARDIOVASKULAR
Lama pendidikan : 4 semester bagi finishing dan 8 semester lengkap Kriteria penerimaan : - Tidak ada batasan usia - Lulus tes : Potensial Akademik, Psikologi, Kesehatan, Wawancara Jadwal tes : 2 kali/tahun Maret dan Oktober Pengumuman tes : 1 bulan setelah tes Ujian Nasional (Board Examination) : belum ada

http://widiantopanca.blogdetik.com/info-ppds/ppds-fk-unair/



PERSYARATAN PERMOHONAN PPDS I FK UNAIR

Persyaratan untuk kelengkapan berkas

- Untuk seluruh Program Studi di wajibkan mempunyai sertifikat Toefel ( nilai minimum 500)

Persyaratan administrasi umum

  1. Fotokopi ijazah dan transkrip akademik dilegalisir oleh dekan yang bersangkutan
  2. Surat keterangan masa bakti (bagi post PTT) yang dilegalisir oleh Kepala Dinas tempat dilaksanakan PTT atau surat keterangan sedang menjalani masa bakti dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Surat penundaan masa bakti dari Kepala Dinas Kesehatan Propinsi asal lulusan ( bagi pra PTT) atau surat persetujuan dari atasan bagi TNI-POLRI/PNS/RS Swasta
  3. Surat SKCK dari Kepolisian setempat
  4. Rekomendasi IDI setempat
  5. Pas Foto 3×4 ( 8 Lembar ) di tempel dan di tanda tangani
  6. Materai Rp.6000 ditempel di lembar surat permohonan menjadi PPDS I hanya pada lembar asli dan difotokopi sebanyak 8 lembar, untuk ditempel pada lembar formulir isian, hanya pada lembar pertama(putih)

Persyaratan Akademis

  1. Umur tidak melewati 35 Tahun saat masuk pendidikan, Tidak termasuk MKDU ( untuk beberapa program studi masih memberi toleransi 36 s/d 38 tahun)
  2. Kemampuan bahasa Inggris (lisan/tulisan), TOEFEL min.500 untuk semua program studi
  3. Lulus seleksi test akademik,psikologi,wawancara dan atau test kesehatan.

http://infoppds.wordpress.com/2008/06/21/persyaratan-permohonan-ppds-i-fkunair/

SYARAT PENDAFTARAN PPDS UNS

SYARAT PENDAFTARAN PPDS

No

Program Studi

SPP per Semester

Ijin Penye-lenggaraan

KPS

BPI

1.

Obsgyn

3,5 Juta

134/DIKTI/KEP/1999

Rustam Sunaryo, dr, Sp.OG

Informasi tentang besarnya BPI bisa diperoleh di masing-masing program studi.

2.

Bedah

3,5 Juta

419/DIKTI/KEP/2000

Soebandrijo, dr, Sp.B TKV

3.

Psikiatri / Jiwa

3,5 Juta

16/DIKTI/KEP/2001

Prof. Dr. HM Fanani, dr, Sp.KJ

4.

Pulmonologi & Ked. Respirasi

3,5 Juta

1206/D/T/2004

Prof. Dr. Suradi, dr, Sp.P (K) MARS

5.

Orthopaedi

3,5 Juta

3002/D/T/2004

Ismail Maryanto, dr, Sp.OT

6.

THT-KL

3,5 Juta

3162/D/T/2005

Prof.Dr.Muhardjo, dr,DHA, Sp. THT-KL (K)

7.

Ilmu Kesehatan Anak

3,5 Juta

3205/D/T/2005

Prof. Dr. Harsono Salimo, dr, Sp.A(K)

8.

Anestesiologi & Reanimasi

3,5 Juta

3748/D/T/2006

Prof. Dr. dr. St. Mulyata, Sp. An. KIC

9.

Ilmu Penyakit Dalam

3,5 Juta

2157/D/T/2007

Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp.PD

10.

Patologi Klinik

3,5 Juta

2951/D/T/2008

Tahono, dr. Sp. PK

11.

Kardiologi & Ked. Vaskuler

3,5 Juta

24/D/T/2010

Dr. H. Nugroho HS., Sp. PD, SP. JP (K)

50 Juta

Khusus Prodi Orthopaedi : IPK Minimal 2,75, Toefl 500, usia maks. 35 Th, ATLS

Khusus Prodi Kardiologi : IPK Minimal 2,75, Toefl 500, usia maks. 35 Th, ACLS


Jadual masuk pendidikan

Mulai Pendidikan

Berkas Masuk

Ujian

Pradik

Januari

Akhir September

Awal Nopember

Desember

Juli

Akhir Maret

Awal Mei

Juni


Kelengkapan Berkas Pendaftaran

1. Permohonan ke Dekan FK UNS 3 lembar

2. Mengisi formulir pendaftaran

3. Ijasah Dokter 3 lembar

4. Ijasah Sarjana 3 lembar

5. Transkrip Dokter 3 lembar

6. Transkrip Sarjana 3 lembar

7. Surat Tanda Registrasi 3 lembar

8. Surat Keterangan PTT 3 lembar

9. Surat Keterangan IDI 3 lembar

10. Surat Keterangan Sehat 3 lembar

11. ATLS (bedah) & ACLS (non bedah) 3 lembar

12. Surat Keterangan :

· Dari Depkes (Peserta Tubel Depkes) 3 lembar

· Dari BKD (bagi PNS Daerah) 3 lembar

13. Surat Keterangan Catatan Kepolisian 3 lembar

14. Sertifikat-sertifikat 3 lembar




Biaya

- Biaya Seleksi : Rp 750.000,-

Ke Rekening Rektor UNS Penerima PNBP

Bank BTN Cabang UNS, nomor rekening : 00031-01-30-000128-4,



Materi Seleksi

- Tes wawancara Pimpinan Fakultas Kedokteran UNS

- Tes wawancara Direktur Rumah Sakit

- Tes Bagian

- Psikotes

- Tes Bahasa Inggris

Informasi Pendaftaran

- Bagian Pendidikan FK-UNS Telp. (0271) 664178

Sesuai SK Rektor No. 372/PP/2006 bahwa pelaksanaan Program Combined Degree Magister Kesehatan dan Dokter Spesialis diselenggarakan bersama.

http://fk.uns.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75&Itemid=80


Contoh Formulir 2 TKHI

Formulir 2

S U R A T P E R N Y A T A A N

Yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a :

N I P :

Pangkat Golongan :

Tempat Kerja :

dengan ini menyatakan bahwa apabila saya ditunjuk sebagai tenaga kesehatan haji tahun ………, saya tidak akan memahrami atau dimahrami (istri, anak kandung, anak angkat atau wanita lain/suami, anak kandung, anak angkat)*, baik sebagai petugas haji maupun sebagai jemaah haji.

Apabila saya melanggar pernyataan sebagaimana tersebut diatas, maka saya bersedia :

1. Dicabut penunjukannya sebagai petugas haji Indonesia.

2. Dibatalkan keberangkatannya dan atau dipulangkan ke Tanah Air dari Arab Saudi sebelum tugas selesai.

3. Mengganti seluruh biaya yang telah di keluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dalam keadaan sadar tanpa paksaan dan atau tekanan dari siapapun.

Mengetahui, ………..., ………………………

Atasan Yang membuat pernyataan

Materai Rp. 6.000,-

………………………… …………………………………

NIP. NIP.

Keterangan :

* : Coret yang tidak perlu

MATERI TEKNIK TAEKWONDO

TINGKAT SABUK/GEUP : PUTIH / X

Teknik Tangan : Kuda-kuda Apkoobi, Joosum Seogi

Tangkisan ( Makki )

- Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah

- Momtong An Makki : Tangkisan ke arah perut dari luar ke dalam

- Momtong Bagkat Makki : Tangkisan ke arah perut dari dalam ke luar

- Eolgol Makki : Tangkisan ke arah kepala

- Batangson Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah dengan telapak tangan

Pukulan ( Jireugi )

- Momtong Jireugi : Pukulan ke arah perut

- Eolgol Jireugi : Pukulan ke arah kepala

- Gabrion / Dobeon : Pukulan dua kali ke arah perut

- Sambion : Pukulan tiga kali ke arah kepala, leher, perut

Cekikan / Sodokan ( Chireugi )

- Ageum son keut chireugi : Cekikan ke arah leher

- Gawison keut chireugi : Sodokan ke arah mata dengan dua jari

- Ape son keut chireugi : Sodokan ke arah leher dengan ujung jari

- Pionson keut chireugi : Sodokan ke arah ulu hati dengan ujung jari

Sabetan ( Chigi )

- Sonal Mok Chigi : Sabetan ke arah leher/pelipis

Teknik Tendangan (Chagi)

- Momtong Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah perut dengan Apchook

- Eolgol Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah kepala dengan Apchook

- Noppi Ap Chagi : Tendangan melompat lurus dengan Apchook

- Dello / Ball Chagi : Tendangan mencangkul arah kepala

- Dollyo Chagi : Tendangan melingkar

TINGKAT SABUK : KUNING POLOS – KUNING STRIP GEUP : IX-VIII

Materi Teknik

Teknik Tangan :

- Doopalmok Makki : Tangkisan dua tangan kearah perut

- Dobeon Jireugi : Pukulan dua kali arah perut

- Sambion : Pukulan tiga kali arah kepala, leher, perut.

- Chiq Jireugi : Pukulan kearah dagu.

- Batangson momtong Makki : Tangkisan dengan telapak tangan kearah perut.

- Sonnal Momtong Makki : Tangkisan kearah perut dgn telapak tangan bentuk sonal.

- Hansonal Momtong Makki : Tangkisan tangan menyilang di dada, satu dikepal yang menangkis membentuk sonal.

- Momtong yeoup jireugi : Pukulan menyodok dari arah samping kearah perut.

Tendangan ( Chagi )

- Momtong Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah perut

- Eolgol Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah kepala

- Dwi Chagi : Tendangan balik menyodok kearah perut

- Yeoup chagi : Tendangan balik menyodok kepala dengan pisau kaki

- Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait arah kepala

- Idan Dollyo chagi : Tendangan melingkar dengan kaki depan.

- Puti Chagi : Tendangan menampar dari luar kedalam

- Puti Chumagi : Tendangan menampar dari dalam keluar

TINGKAT SABUK : HIJAU – HIJAU STRIP GEUP : VII-VI

Materi Teknik

Teknik Tangan :

- Pionsonkeut sewo chirugi : Sodokan kearah perut dengan dibarengi tangkisan

- Dollyo Jireugi : Pukulan melingkar kearah pelipis

- Jibibem sonal mok chigi : Sabetan kearah kepala dibarengi dengan tangkisan

- Bagat Palmok Makki : Tangkisan dengan dua telapak tangan mengepal kerah perut.

Tendangan ( Chagi )

- Dolke chagi : Tendangan berputar 180 derajat, dengan punggung kaki

- Dwi yeoup chagi : Tendangan balik menyodok leher dengan pisau kaki

- Idan Yeoup chagi : Tendangan menyodok dengan kaki depan, membentuk pisau kaki kearah leher.

- Idan Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait kearah kepala dengan menggunakan telapak kaki depan.

- Pekta Chagi : Tendangan kaki depan ditarik setengah menggunakan punggung kaki.

- Twio Dollyo Chagi : Tendangan melompat /slaiding ditempat / kebelakang

- Mad badad chagi : Tendangan melompat / slaiding kesamping

- Ball Badad : Tendangan mendorong dengan seluruh bagian telapak kaki

TINGKAT SABUK : BIRU – BIRU STRIP GEUP : V-IV

Materi Teknik

Teknik Tangan :

- Jibibeum Sonnal mok chigi : Sabetan dan tangkisan secara bersamaan arah kepala telapak terbuka.

- Jibibeum Theok chigi : Sodokan arah dagu dan tangkisan secara bersamaan kearah kepala telapak tangan terbuka.

- Palkop piojok chigi : Serangan menggunakan sikut dengan satu tangan sementara tangan lain meraih kepala.

- Dollyo palkop : Serangan melingkar dengan menggunakan sikut.

- Yeoup Palkop : Serangan menyodok dengan menggunakan sikut.

- Dwi Palkop : Serangan dari arah bawah dengan menggunakan sikut.

- Ollio Palkop : Serangan balik kearah belakang dengan menggunakan sikut.

Tendangan ( Chagi ) :

- Twio Dwi Chagi : Tendangan lompat ditempat berbalik kebelakang, menyodok kearah perut

- Dwi Khurigi : Tendangan berbalik mengkait dengan menggunakan telapak kaki.

- Narae chagi : Tendangan dengan menggunakan punggung kaki secara langsung 2 kali atau lebih.

- Idan Ap Khurigi : Tendangan mengkait arah depan/muka dengan telapak kaki.

- Idan Palko Dwi Chagi : Tendangan lompat sejajar kaki depan diangkat dan kaki belakang menendang balik dengan tumit kaki.

Noppi Dwi Chagi : Tendangan kaki belakang laiding diangkat ke depan sedangkan kaki depan balik menendang dengan tumit kaki.

Noppi Dwi Khurigi : Sama dengan Noppi Dwi Chagi namun menendangnya dengan telapak kaki secara mengkait.

Sabum : Instruktur

Sabum Nim : Instruktur Kepala

Seonbae : Senior

Hubae : Junior

Dojang : Tempat latihan Taekwondo

Dobok : Seragam Tae Kwon Do

Ti : Sabuk Latihan

Chung : Biru

Hong : Merah

Charyeot : Perhatian

Kyeong rye : Hormat dgn membungkukkan badan

Junbi : Siap

Shijak : Mulai

Kalyeo : Stop

Kyesok : Lanjutkan

Keuman : Selesai

Kyeshi : Penghentian sementara pertandingan karena cedera

Shigan : Penghentian sementara pertandingan karena kasus lainnya

Kyong-go : Hukuman peringatan

Gam-jeom : Hukuman dengan pengurangan nilai

Son : Tangan

Pal : Pergelangan tangan

Joomeok : Kepalan

Sonal : Pisau tangan

Batang son : Telapak tangan bagian pangkal

Ageum son : Tusukan ke arah leher

Eolgol : Kepala

Bakat palmok : Lengan bagian luar

An palmok : Lengan bagian dalam

Palkup : Siku tangan

Bal : Pergelangan kaki

Ap Chuk : Telapak kaki depan

Bal Badak : Telapak kaki

Dwi Chuk : Tumit kaki

Oreun : Kanan

Owen : Kiri

An son keut : Tusukan satu jari (telunjuk)

Pyeon son keut : Tusukan dengan 4 jari tengah, posisi telapak tangan vertikal

Aguem son keut : Tusukan (cekikan) ke arah leher

Gawi son keut : Tusukan dua jari ke arah mata lawan

Charyeot Seogi : Sikap dengan kaki terbuka tangan kepal samping paha

Joochom Seogi : Sikap jongkok kaki sejajar

Ap Koobi : Sikap kuda-kuda panjang

Dwi Koobi : Sikap kuda-kuda belakang

Ap Seogi : Sikap kuda-kuda pendek

Arae Maki : Tangkisan ke arah bawah dengan

tangan bagian luar

Eolgol Maki : Tangkisan ke arah kepala

An Palmok Momtong Bakat Maki

: Tangkisan lengan bagian luar

Bakat Palmok Momtong An Maki

: Tangkisan ke luar dengan tangan bagian dalam

An Palmok Momtong Bakat Maki

: Tangkisan ke dalam dengan tangan bagian luar

Dwi Hurigi

: Tendangan melingkar ke arah belakang

I Dan Dolyo Chagi

: Tendangan melingkar dengan kaki depan sliding

Miro Chagi

: Tendangan mendorong dengan telapak kaki bagian dalam

I Dan Yeop Chagi

: Tendangan samping dengan kaki depan sliding

I Dan Ap Hurigi

: Sliding tendang mencangkul dengan kaki depan

Yeop Hurigi

: Tendangan mengkait dengan kaki depan

Dolge Chagi

: Putar 180o tendang melingkar, lalu tendang (dolyo chagi)

Narae Chagi

: Tendang dolyo chagi beruntun ke arah perut lalu kepala atau paha lalu perut lawan, dengan satu kali lompatan

Mat Badad Chagi

: Dolyo chagi digunakan khususnya untuk jarak pendek

Twio Dwi Chagi

: Lompat tendang arah belakang (putar 360o)

I Jung Dolyo Chagi

: Checking putar tendang melingkar

Batang Son Momtong An Maki

: Tangkisan telapak tangan dari luar dalam

Bakat Palmok Arae Bakat Maki

: Tangkisan ke arah bawah

Bakat Palmok Momtong Bakat Maki

: Tangkisan ke arah tengah (ulu hati)

Bakat Palmok Eolgol Bakat Maki

: Tangkisan ke arah tengah atas bahu

Bakat Palmok Eolgol Maki

: Tangkisan ke arah bagian atas kepala

Gawi Maki

: Tangkisan silang yang satu bawah dan samping tengah

Yeop Jirugi

: Pukulan ke arah samping, dengan tangan yang lainnya dikepal diletakkan di pinggang

Chi Jirugi

: Pukulan upper cut menggunakan satu tangan ke dagu lawan

Ap Chagi

: Tendangan lurus ke arah depan dengan telapak kaki bagian depan sebagai sasarab pengenaan

Dolyo Chagi

: Tendangan melingkar ke arah ulu hati atau kepala, punggung kai sebagai sasaran pengenaan

Deol O Chagi

: Tendangan cangkul ke muka lawan ambil dengan lurus

Dwi Chagi

: Tendangan ke arah belakang dengan tumit sebagai sasaran pengenaan

Yeop Chagi

: Tendangan ke arah samping dengan tumit sebagai sasaran pengenaan

TaeKwon Do junshin :Prinsip ajaran taekwondo

Angka di Korea

Angka Korea asli: Dipakai untuk membaca: hitungan latihan, umur, jumlah barang/orang, membaca jam, dll.

Satu : Hana

Dua : Dul

Tiga : Set

Empat : Net

Lima : Dasot

Enam : Yasot

Tujuh : Il Gob

Delapan : Yodol

Sembilan : Ahop

Sepuluh : Yeol

Angka Korea-Cina: Dipakai untuk membaca: urutan taegeuk, hari, bulan, telepon, tahun, harga, minggu, menit, dll.

Satu : Il

Dua : I

Tiga : Sam

Empat : Sa

Lima : O

Enam : Yok

Tujuh : Chil

Delapan : Pal

Sembilan : Gu

Sepuluh : Shib

Mengucapkan terima kasih pada pelatih sesudah berlatih:

“ SU GO HA SAET SEM NI DA “

: “ Terima kasih atas pelajaran yang diberikan

INGKAT SABUK/GEUP : PUTIH / X
Teknik Tangan : Kuda-kuda Apkoobi, Joosum Seogi

Tangkisan ( Makki )

- Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah

- Momtong An Makki : Tangkisan ke arah perut dari luar ke dalam

- Momtong Bagkat Makki : Tangkisan ke arah perut dari dalam ke luar

- Eolgol Makki : Tangkisan ke arah kepala

- Batangson Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah dengan telapak tangan

Pukulan ( Jireugi )

- Momtong Jireugi : Pukulan ke arah perut

- Eolgol Jireugi : Pukulan ke arah kepala

- Gabrion / Dobeon : Pukulan dua kali ke arah perut

- Sambion : Pukulan tiga kali ke arah kepala, leher, perut

Cekikan / Sodokan ( Chireugi )

- Ageum son keut chireugi : Cekikan ke arah leher

- Gawison keut chireugi : Sodokan ke arah mata dengan dua jari

- Ape son keut chireugi : Sodokan ke arah leher dengan ujung jari

- Pionson keut chireugi : Sodokan ke arah ulu hati dengan ujung jari

Sabetan ( Chigi )

- Sonal Mok Chigi : Sabetan ke arah leher/pelipis
Teknik Tendangan (Chagi)

- Momtong Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah perut dengan Apchook

- Eolgol Ap Chagi : Tendangan lurus ke arah kepala dengan Apchook

- Noppi Ap Chagi : Tendangan melompat lurus dengan Apchook

- Dello / Ball Chagi : Tendangan mencangkul arah kepala

- Dollyo Chagi : Tendangan melingkar

TINGKAT SABUK : KUNING POLOS - KUNING STRIP GEUP : IX-VIII


Materi Teknik
Teknik Tangan :

- Doopalmok Makki : Tangkisan dua tangan kearah perut

- Dobeon Jireugi : Pukulan dua kali arah perut

- Sambion : Pukulan tiga kali arah kepala, leher, perut.

- Chiq Jireugi : Pukulan kearah dagu.

- Batangson momtong Makki : Tangkisan dengan telapak tangan kearah perut.

- Sonnal Momtong Makki : Tangkisan kearah perut dgn telapak tangan bentuk sonal.

- Hansonal Momtong Makki : Tangkisan tangan menyilang di dada, satu dikepal yang menangkis membentuk sonal.

- Momtong yeoup jireugi : Pukulan menyodok dari arah samping kearah perut.

Tendangan ( Chagi )

- Momtong Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah perut

- Eolgol Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah kepala

- Dwi Chagi : Tendangan balik menyodok kearah perut

- Yeoup chagi : Tendangan balik menyodok kepala dengan pisau kaki

- Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait arah kepala

- Idan Dollyo chagi : Tendangan melingkar dengan kaki depan.

- Puti Chagi : Tendangan menampar dari luar kedalam

- Puti Chumagi : Tendangan menampar dari dalam keluar

TINGKAT SABUK : HIJAU - HIJAU STRIP GEUP : VII-VI


Materi Teknik
Teknik Tangan :

- Pionsonkeut sewo chirugi : Sodokan kearah perut dengan dibarengi tangkisan

- Dollyo Jireugi : Pukulan melingkar kearah pelipis

- Jibibem sonal mok chigi : Sabetan kearah kepala dibarengi dengan tangkisan

- Bagat Palmok Makki : Tangkisan dengan dua telapak tangan mengepal kerah perut.

Tendangan ( Chagi )

- Dolke chagi : Tendangan berputar 180 derajat, dengan punggung kaki

- Dwi yeoup chagi : Tendangan balik menyodok leher dengan pisau kaki

- Idan Yeoup chagi : Tendangan menyodok dengan kaki depan, membentuk pisau kaki kearah leher.

- Idan Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait kearah kepala dengan menggunakan telapak kaki depan.

- Pekta Chagi : Tendangan kaki depan ditarik setengah menggunakan punggung kaki.

- Twio Dollyo Chagi : Tendangan melompat /slaiding ditempat / kebelakang

- Mad badad chagi : Tendangan melompat / slaiding kesamping

- Ball Badad : Tendangan mendorong dengan seluruh bagian telapak kaki

TINGKAT SABUK : BIRU – BIRU STRIP GEUP : V-IV

Materi Teknik
Teknik Tangan :

- Jibibeum Sonnal mok chigi : Sabetan dan tangkisan secara bersamaan arah kepala telapak terbuka.

- Jibibeum Theok chigi : Sodokan arah dagu dan tangkisan secara bersamaan kearah kepala telapak tangan terbuka.

- Palkop piojok chigi : Serangan menggunakan sikut dengan satu tangan sementara tangan lain meraih kepala.

- Dollyo palkop : Serangan melingkar dengan menggunakan sikut.

- Yeoup Palkop : Serangan menyodok dengan menggunakan sikut.

- Dwi Palkop : Serangan dari arah bawah dengan menggunakan sikut.

- Ollio Palkop : Serangan balik kearah belakang dengan menggunakan sikut.

Tendangan ( Chagi ) :

- Twio Dwi Chagi : Tendangan lompat ditempat berbalik kebelakang, menyodok kearah perut

- Dwi Khurigi : Tendangan berbalik mengkait dengan menggunakan telapak kaki.

- Narae chagi : Tendangan dengan menggunakan punggung kaki secara langsung 2 kali atau lebih.

- Idan Ap Khurigi : Tendangan mengkait arah depan/muka dengan telapak kaki.

- Idan Palko Dwi Chagi : Tendangan lompat sejajar kaki depan diangkat dan kaki belakang menendang balik dengan tumit kaki.

Noppi Dwi Chagi : Tendangan kaki belakang laiding diangkat ke depan sedangkan kaki depan balik menendang dengan tumit kaki.

Noppi Dwi Khurigi : Sama dengan Noppi Dwi Chagi namun menendangnya dengan telapak kaki secara mengkait.